Di tengah obrolan, suasana kembali keruh bagi Satria, ketika Dani datang bersama seorang wanita yang Satria Cintai yaitu Tiara.
Senyum kecut Satria lemparkan, menyambut kedatangan keduanya. Tidak ada yang tahu' seperti apa sebenarnya hati Satria kecuali Mona. Mona paham betul perasaan Satria ketika melihat Tiara bersama Dani. Bagi Mona, Satria jatuh sakit pun karena Tiara.
"Hai Dani, syukurlah kamu cepat datang' jadi om dan tante tidak menunggu lama untuk memberi kejutan pada Satria!" Begitu ucap Tania, dengan wajah berseri nya, yang tak tahu suasana hati Satria.
"E ... Mari duduk dulu Dani, Tiara..." Pinta Mona menyela, meski perasaannya kurang suka dengan Tiara.
Usai semua duduk kembali, setelah menyambut kedatangan Dani dan Tiara' saling pandang tak mengenakkan hati, Satria rasakan dari sikap Tiara, yang benar-benar sudah membencinya.
"Kalau saja kamu tahu Tiara, aku tidak bisa melihat kamu berdampingan dengan Dani."
Hati Satria terus tersayat bukan karena ucapan, tapi sikap Tiara yang benar-benar dingin.
"Sedikit pun ucapan, tidak ada yang keluar dari kamu Tiara ... Begitu bencinya kah kamu?"
Mata terus memandang Tiara, hampir ia tak perhatikan sekeliling. Lirikan Dani, jatuh pada Satria. "Eham..." Deham Dani mengejutkan nya.
Satria sedikit terkejut, "Em ... om, Tante, semuanya, saya kebelakang sebentar, maaf, nanti saya kembali lagi ..." Ucap Satria meninggalkan orang-orang yang tengah asyik ngobrol membicarakannya.
Semua mengiyakan, sebab' tak tahu perasaan Satria yang hancur berkeping tak dapat tersusun kembali.
Sejenak, Satria tenangkan pikiran di kamar, mencoba menata kembali untuk hadapi sikap Tiara.
"Kenapa, kenapa aku harus bicara Cinta sama kamu' Tiara! Kenapa kamu harus datang bersama Dani! Juga kenapa kamu bawa Tiara' Dani?"
Kacau suasana Hati Satria. Mona datang memanggil dari ambang pintu. "Satria ... Ayok keluar, orang-orang menunggu mu, ibu Tania dan pak Surya memanggil mu, mereka tidak bisa berlama-lama karena pak Surya ada meeting katanya."
Meski Mona tahu perasaan Satria, namun Mona mencoba tenang di saat suasana rumah masih menyambut tamu. Mona tak bertanya apapun pada Satria, dan hanya menyuruh nya untuk segera keluar.
Satria mengangguk, "iya, bund." Sahutnya.
Satria segera keluar kembali menemui semua orang. Pandangan tidak enak terjadi lagi di antar Satria dan Dani. Namun' Satria mencoba menanggapi dengan biasa.
Sementara Tania mendekat pada Satria. " Sat, kita keluar sebentar ya ... Kita ada kejutan buat kamu. iya kan, Dani?" Ucap Mona sembari pandangan bicara pada Dani.
Dani mendekat merangkul Satria, meski suasana hatinya mulai tak suka dengan Satria. "Iya, tante. Sat, aku dan tante juga om ku, ada kejutan buat kamu ... Oke."
Sembari menjawab Tania, Dani mengajak Satria berjalan keluar di ikuti semua orang. Satria hanya tersenyum kecut.
Sampai di teras, sebelum Tania dan Dani memberikan kejutan. Dani meminta Satria untuk memejamkan mata, meski hati di antara keduanya mulai ada ketidak baikan, Dani tetap menutupi di hadapan keluarga begitu juga Tiara yang berdiri bersama Tania.
Surya dan Rezza tersenyum, merasa tidak ada masalah apapun ... Melihat Satria dan Dani akrab bak kakak beradik.
Satria memejamkan mata, yang ada di bayangnya hanya Tiara' sementara yang tengah ia hadapi adalah kejutan untuknya, namun otak Satria hanya ada Tiara.