Kisah Pewaris Cinta dan Harta

Dinar sen
Chapter #18

Hari-harinya

Satu tahun tanpa kabar, ia mengira Satria baik-baik saja, mungkin sibuk dengan pekerjaannya, atau kembali dengan cinta pertama nya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu Satria dalam kondisi seperti ini. Kejutan ini terlalu berat untuk diterima. Kenangan indah bersama Satria berputar di kepalanya, bercampur aduk dengan rasa bersalah dan keputusasaan.

"Aku harap, kamu bisa kembali pulih seperti semula, Sat," batin Maya.

Denting ponsel berbunyi membuyarkan lamunan, ia segera mengambilnya dari dalam tas kecilnya, Maya sedikit malas ketika membuka pesan dari sang mamah yang ternyata berisi menyuruhnya segera pulang. Terlebih mengetahui bahwa dirinya harus ikut dengan sang mamah ke luar negeri.

"Singapore? Kenapa harus sekarang si?" Batin Maya.

Dengan terpaksa Maya izin pada bunda Satria, untuk segera pulang.

Dengan hati-hati Maya mendekat, dan berbicara dengan halus. Meski hati tidak tega melihat Satria yang terbaring lemah di ranjang pasien.

Usai pamit Maya segera pulang tanpa basa basi.

...

Beberapa jam, Satria sadar' ia bertanya pada sang bunda ke mana Maya? Sang bunda menjawab dengan halus dan tenang, mengatakan Maya telah pulang, menceritakan jika Maya malam ini akan terbang ke Singapura bersama ibunya.

Satria hanya terdiam, menatap dinding kosong di hadapannya. "Baru bertemu semalam ... Baru aku katakan, kalau aku mencintainya ... Dia malah pergi!" batin Satria kecewa.

Sang bunda mengejutkannya, bertanya halus mengapa dirinya melamun, namun Satria tetap memilih diam, ia tak tahu apa yang tengah dirinya rasakan kini, baginya dunianya hancur.

...

Tiga minggu berlalu, Satria merasa hampa tanpa kebebasan. Sepulang dari rumah sakit, hari-hari nya habis untuk duduk dan beristirahat.

Di suatu pagi dengan cahaya matahari cerah, Satria duduk menyendiri di teras rumah, menikmati pemandangan jalan yang ramai di balik tembok pagar rumahnya yang terlihat dari sela-sela pagar besi. Nampak, pemuda sebayanya berlalu lalang tertawa bersama teman-temannya hidup bebas tanpa penyakit, dan beban hidup.

Tak jarang ia juga menjumpai sepasang kekasih saling berboncengan, namun' berbeda dengan dirinya. Selepas keluar dari rumah sakit setelah di rawat hampir dua minggu, ia hanya mendapatkan pesan sekali dari Maya yang hanya mengatakan 'semangat untuk kesembuhannya' Satria tak tahu, hingga kini Maya tak pernah memberinya kabar, bahkan memberikannya perhatian lebih.

Lihat selengkapnya