Kisah Pewaris Cinta dan Harta

Dinar sen
Chapter #23

Datang sebagai Sekretaris baru CEO.

Tiara memasuki gedung Jaya Group dengan langkah percaya diri. Ia menyapa setiap karyawan dan staf dengan senyuman manis, berusaha menunjukkan profesionalisme dan keramahan yang tinggi, sebagaimana yang diharapkan dari seorang sekretaris baru. Namun, saat ia melangkah menuju ruang CEO, matanya tanpa sengaja bertemu dengan seorang lelaki yang sedang berbicara dengan beberapa staf. Ketika lelaki itu menoleh, Tiara terkejut. Tak disangka, lelaki itu adalah Satria, CEO di perusahaan Jaya Group.

Seketika, perasaan Tiara terguncang. Ia tidak pernah membayangkan akan bekerja di bawah Satria, lelaki yang menurutnya telah menyakitinya dan membuangnya begitu saja. Kenangan pahit kembali menyeruak dalam benaknya, saat ia menampar lelaki itu dengan tangannya sendiri, saat hatinya terluka karena pengkhianatan yang ia rasakan. Namun, demi menjaga pekerjaan barunya, Tiara berusaha keras menyembunyikan segala perasaan yang bergolak di dalam dirinya.

Dengan senyuman profesional, Tiara mencoba menyapa, meskipun hatinya terasa berat. "Selamat pagi, Pak Satria," ucapnya dengan suara yang stabil.

Satria melihat Tiara dan menyambutnya dengan senyum ramah, meskipun di dalam hatinya, ia merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. "Selamat pagi, Tiara. Selamat datang di Jaya Group. Saya dengar kamu akan menjadi sekretaris saya," katanya dengan nada yang biasa, namun Tiara bisa merasakan ada sedikit kehangatan di dalamnya.

Tiara mengangguk dengan sopan, berusaha menunjukkan rasa hormatnya meskipun hati kecilnya terasa kesakitan. "Ya, Pak Satria. Saya senang bisa bekerja di bawah pimpinan Anda."

Satria mempersilakan Tiara duduk di sofa yang ada di ruangannya. "Baiklah, mari kita bahas tugas dan tanggung jawabmu sebagai sekretaris," katanya sambil membuka beberapa dokumen di meja kerjanya.

Tiara mengikuti perintahnya, meskipun jantungnya berdegup kencang. Mereka duduk berhadapan, mencoba untuk tidak membiarkan masa lalu mereka mengganggu tugas profesional mereka di hari pertama.

Satria mulai menjelaskan dengan rinci tentang tugas-tugas Tiara sebagai sekretaris, berusaha fokus pada pekerjaan, meskipun di dalam hatinya, kenangan tentang masa lalu bersama Tiara tetap mengganggu. Ia mengingat saat-saat ketika harus merelakan Tiara pergi bersama Dani, dan betapa beratnya itu baginya.

Namun, ia berusaha mengendalikan perasaannya. "Tiara, jika ada pertanyaan atau kebutuhan bantuan, jangan ragu untuk bertanya," katanya dengan nada yang lebih lembut dari biasanya.

"Baik, Pak Satria. Terima kasih," jawab Tiara dengan sopan, meskipun hatinya terasa terkoyak.

Setelah beberapa menit, Tiara mengangguk dengan profesional. "Saya akan mulai bekerja sekarang," katanya, berusaha untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang dirasakannya.

Satria mengangguk dan tersenyum, meskipun senyum itu tidak sepenuhnya mencapai matanya. "Baik, Tiara. Semoga hari pertama kamu berjalan lancar."

Lihat selengkapnya