Kisah Seorang Putri Rusa

Veron Fang
Chapter #14

Biarkan Saya Membantu?

“Pangeran, apa yang harus kita lakukan? Aku tidak mau mati disini.” Steve telah bangun. Mendapati dirinya terikat di batang pohon saja bisa membuatnya histeris bukan kepalang.

“Steve, janganlah cengeng. Bagaimana seorang pengawal bisa secengek ini? Aku juga sedang berpikir. Yang penting kau jangan bergerak atau ular itu akan menerkammu.”

Ikatan akar pohon yang melilit mereka sangat kuat. Bahkan setiap kali mereka bergerak, akar itu akan semakin kuat melilit mereka, sedang mata ular terus menatap tajam ke mereka. Bukan hanya ada satu ular melainkan dua. Satu ular di Hans dan satu ular di Steve.

“Ayolah! Kami tidak bermaksud jahat wahai pohon. Kami berjanji tidak akan mengganggu siapapun disini.”

“Steve, kau ngobrol dengan pohon?” tanya Hans.

Tanpa ada hasil, Hans memanggil Sylas.

“Sylas, aku tahu kau sedang bersembunyi. Keluarlah dari tempat persembunyianmu.”

“Oho..Ternyata Pangeran tahu aku ada disini?” Sylas melompat turun dari atas sebuah pohon.

“Jangan bercanda. Tentu saja aku tahu. Dengan tampilan mencolok seperti itu siapa saja bisa tahu.”

“Steve tidak tahu, Pangeran,” jawab Steve polos. “Kukira kau tak jadi ikut mengikuti kami.”

“Steve? Kau yang menyuruhnya mengikuti kita?”

“Maaf pangeran. Dia bilang dia akan berguna saat dibutuhkan. Mungkin ini saatnya dirinya bisa berguna. Bukan begitu kan?” Steve tertunduk pasrah. Jika ada hukuman yang harus ditanggungnya. Siap atau tidak siap ia harus menerimanya.

“Maaf Pangeran jika saya lancang. Aku tidak bermaksud jahat pada siapapun. Kau tahu aku tidak suka memihak siapapun. Aku berdiri sendiri, man.”

“Okelah. Alasanmu kuterima. Tapi apakah lucu bagi kau melihat kami seharian seperti ini?”

“Mm, maaf Pangeran. Jika aku boleh jujur, iya. Sebuah tontonan yang kurang seru jika aku langsung menolong Pangeran. Aku ingin sekali saja mendengar Pangeran meminta tolong di kala Pangeran memang sudah sempurna.” Sylas menghentikan kalimatnya. Berhenti untuk tertawa terbahak-bahak.

“Sekarang tolong segera potong akar ini. Aku sudah muak dengan lilitannya,” pinta Hans pada Sylas.

Lihat selengkapnya