Mentari dipagi kembali menyinari kota Mataram, namun terlihat suasana sedikit tegang di Istana Kasepuhan.
Sultan Agung, sang pemimpin kerajaan Mataram, sedang menunggu kedatangan seorang kurir kerajaan yang sangat sangat terkenal.... karena kecerobohannya: Joko Sembrono.

Joko, pemuda gondrong berambut hitam bak sawo matang dan panjangnya hampir menyentuh tanah menjadi ciri khasnya, menjadi pemandangan yang kontras dengan kemegahan istana.
Ia selalu mengurai rambutnya kemana pun pergi — seolah tata krama kerajaan hanyalah hiasan teks pelajaran .
Hari itu, ia membawa sebuah pesan penting dari Sultan Agung kepada Pangeran Mangkubumi di daerah Yogyakarta.
Joko, dengan santainya, baru tiba setengah jam terlambat. Tak lupa dia menyelipkan sebatang rokok kretek di balik telinga, lalu mengeluarkan sebuah kamera polaroid dari saku bajunya yang usang.
"Ah, sayang sekali, pemandangan matahari pagi di depan istana ini harus diabadikan," gumamnya sambil mengarahkan kamera ke arah gapura istana.
Klik!
Sebuah foto instan tercetak, menampilkan Joko dengan latar belakang istana yang megah.