Sultan Agung menggebrak meja. Kesalahan Joko sungguh fatal! Surat perjanjian damai tertukar dengan surat cinta beraroma kenanga.

"Joko, kau telah menukar nasib kerajaan dengan surat cintamu?!" suaranya menggelegar, memenuhi seisi Balairung.
Joko hanya bisa mengangguk lesu. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi dahinya.
"Ampun, Yang Mulia! Tapi... tapi saya mempunyai firasat..."
Belum selesai Joko bicara, suara gaduh dari luar menggema. Seorang prajurit berlari tergopoh-gopoh menuju arah raja .
"Lapor, yang Mulia! Pasukan Pangeran Mangkubumi sudah datang menyerang kerajaan Mataram!"
Perang kembali berkecamuk! Di tengah hiruk pikuk pedang dan tombak, Joko kembali teringat akan Sekar. Lebih tepatnya Surat cinta, yang tak disangkanya menyimpan kode rahasia, mungkinkah itu kunci perdamaian?
Di tengah situasi kepanikan ,Joko berhasil menemukan Sekar . Kemudian Ia memberikan surat itu. Sekar merasa bingung, lalu matanya membulat saat menyadari melihat kode tersembunyi di antara baris-baris puisi cinta Joko menyimpan kunci tersembunyi:
"Kasihku, Sekar, 1 2 3 ... aku selalu merindukanmu."
Sebagai informasi bahwa Kode tersebut menggunakan sistem sederhana: angka mewakili huruf (1=A, 2=B, dst.), dan simbol-simbol tertentu mewakili kata-kata kunci.
Setelah memecahkan kode, Sekar menemukan arti sebenarnya: "Perjanjian Damai Segera, Lokasi: X."