Namun seperti halnya setiap kisah yang tertulis di atas kertas, kisah Joko Sembrono hanyalah sebuah reka adegan-dirancang dengan cermat, dipoles dengan cinta, dan dibawakan dengan penuh semangat demi sebuah film yang menggugah tawa, haru, dan decak kagum.
Di balik setiap momen kocak, aksi mendebarkan, dan percikan romansa yang manis, berdiri para sosok tak terlihat: sutradara, penulis skenario, kameramen, penata cahaya, penata kostum, dan puluhan kru lainnya-bekerja dalam diam, namun tanpa mereka, layar hanya akan kosong.
Setelah kamera berhenti berputar dan lampu panggung mulai meredup, para aktor kembali menjadi diri mereka sendiri. Tawa mengalir, cerita-cerita lucu dari balik layar bermunculan. Wira, pemeran Joko Sembrono, dengan rambut gondrong yang kini lebih tertata, tersenyum mengenang saat ia tergelincir mengejar kucing di set, atau ketika ia salah dialog dan terpaksa berimprovisasi seperti pahlawan Jawa yang lupa naskah-membuat seluruh kru tertawa sampai keluar air mata.