Utami memulai hari ketiganya di SMA Putra Bangsa dengan semangat baru. Setelah beberapa hari beradaptasi, ia merasa lebih nyaman di lingkungan barunya. Pagi itu, dia merasa sedikit lebih percaya diri dan bersemangat untuk menghadiri pertemuan klub-klub yang akan diadakan di sekolah.
Di gerbang sekolah, Utami bertemu dengan Anto. “Selamat pagi! Aku sudah siap untuk menghadiri pertemuan klub hari ini. Kamu siap?” tanya Anto dengan penuh semangat.
“Selamat pagi!” jawab Utami. “Aku sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana pertemuan klub seni nanti. Aku juga berharap bisa bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama.”
Mereka berdua berjalan bersama menuju ruang kelas. Saat mereka memasuki koridor sekolah, mereka melihat banyak siswa yang tampak sibuk memeriksa jadwal kegiatan dan membahas rencana mereka untuk hari itu. Suasana penuh energi dan antusiasme menyelimuti sekolah.
Pertemuan klub seni dijadwalkan akan berlangsung di ruang seni, dan Utami merasa semakin bersemangat. Ketika mereka tiba di ruang seni, mereka melihat beberapa siswa sudah berkumpul di sana, mengobrol dan memeriksa karya seni yang dipajang di dinding.
Utami dan Anto mencari tempat duduk di antara kerumunan siswa. Tidak lama kemudian, seorang siswa yang tampak sangat bersemangat memasuki ruangan. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Daniel, ketua klub seni.
“Selamat datang semua!” sapa Daniel. “Senang sekali melihat banyak wajah baru di sini. Mari kita mulai pertemuan hari ini dengan perkenalan singkat dan menjelaskan kegiatan yang akan kita lakukan.”
Daniel mulai memaparkan berbagai aktivitas yang akan diadakan oleh klub seni, termasuk workshop, pameran, dan kolaborasi dengan seniman lokal. Utami mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa semakin yakin bahwa klub ini adalah tempat yang tepat untuknya.
Setelah perkenalan, Daniel membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk brainstorming ide proyek seni. Utami bergabung dengan kelompok yang terdiri dari beberapa siswa baru, termasuk Sari, yang juga memutuskan untuk bergabung dengan klub seni.
Ketika mereka mulai berdiskusi tentang ide proyek, Utami merasa senang bisa bekerja sama dengan teman-teman baru dan berbagi kreativitas. Diskusi mereka berlangsung hangat dan penuh ide-ide segar, dan Utami merasa semakin terlibat dalam kegiatan klub.