Lewat ibulah aku juga tahu Yuda sudah mulai mengurus surat-surat perceraian kami. Kemudian lewat nomor ibu juga Yuda beberapa kali memintaku untuk datang ke pengadilan agama. Yuda tidak pernah menghubungiku lewat nomor dia langsung karena dia sudah memblokir nomorku.
Dia sendiri yang mengongkosiku untuk datang ke kota.
Awalnya aku merasa sedih dengan semua ini. Tapi aku pasrahkan semuanya pada kehendak Allah. Jika Allah berkehendak maka aku tidak bisa berbuat apa-apa selain rela pada ketentuan-Nya. Bismillah. Semua harus aku lalui dengan hati yang tabah dan jiwa yang kuat. Hanya kepada Allahlah tempat aku menyandarkan diri, asa sekaligus harapan yang baik.
Berkali-kali aku harus datang ke kota demi memenuhi panggilan sidang di pengadilan agama hingga pada akhirnya, setelah proses yang melelahkan, kami resmi bercerai secara sah. Butuh waktu tiga bulan lamanya sehingga kami berdua resmi bercerai. Ini aku menyandang status janda. Tanpa anak.
Rasanya seperti mimpi.
Iya, seperti mimpi yang begitu singat dan menyakitkan. Bayangkan, kau bermimpi sedang ulang tahun, kemudian teman-temanmu menyanyikan lagu ‘selamat ulang tahun.’ Kau sudah siap dengan pisau pemotong kue. Kau sudah memotong kue, dan kau sudah siap melahap kue itu. Tiba-tiba kau terbangun sebelum menyicipiya.
Barangkali seperti itulah perumpamaan kisah cintaku dengan Yuda. Disaat aku merasa sayang padanya, dia tiba-tiba menalak diriku. Menendangku tanpa ampun dengan ekspresi jijik. Aku telah kehilangan cinta itu.
Selamat tinggal, Cinta.
Sepulang dari pengadilan, aku mencoba meyakinkan diriku bahwa aku akan baik-baik saja dengan episode ketiga ini. Aku sendiri membagi episode hidupku menjadi beberapa bagian. Episode pertama adalah gadis cupu sebelum mengenal cinta. Episode kedua adalah masa dimana aku bertemu Reza, tertipu oleh nafsu berbungkus cinta dan hamil. Episode ketiga adalah kehidupanku di dalam penjara. Episode keempat adalah dimana aku mengikuti jejak Merlin sebagai pelacur peliharaan Mami. Episode kelima adalah kehidupan manisku bersama Yuda. Dan Keenam adalah masa sekarang. Masa dimana aku menjanda. Aku tidak tahu berapa episode lagi yang harus aku lewati. Semua masih menjadi misteri.
Sebagaimana aku telah melupakan masa kelamku bersama Reza, kegetiran sel penjara dan kehidupan malam bersama Mami, aku juga harus melupakan kenangan manisku bersama Yuda. Aku harus menghapus semua itu dan menguburnya di palung kenangan terdalam. Jika tidak, aku akan selalu merasakan sakit karena merindukan manisnya.