Malam itu mungkin adalah malam yang paling bersejarah dalam hidup Luna, dia tidak menyangka malam itu akan menjadi sebuah tonggak besar yang mengubah hidupnya. Setyo datang membawa teman-temannya dari kelas paling elit di pemerintahan. Dia menyewa ruangan Bar private khusus untuk melayani dirinya dan teman-temannya. Luna yang kaget karena permintaan mendadak sontak dibuat pusing tujuh keliling.
Setyo datang dan langsung menemui Luna membisikkan Luna untuk memberikan mereka pelayanan terbaik, para gadis dan juga barang-barang terbaik. Luna yang terkejut seketika melakukan rapat dadakan, dia menyuruh semua Hostess Bar untuk bekerja khusus menemani Group Setyo. Para wanita terbaik yang dengan kualitas nomor satu semua diarahkan kesana, yang sedang libur pun dipaksa masuk.
Luna sibuk menghubungi orang kesana kemari, tiba-tiba Andin datang tergesa-gesa, “Ami lagi di IGD Na, sakit dia. Wulan sama Tasya sudah ok.”
“Haduh, kurang ini. Riska aja deh, suruh dia gantiin Ami. Nanti diganti libur gitu.”
“Lo yakin mau Riska? Rusuh loh dia.”
Luna menarik napas agak dalam, “Nggak ada orang lagi. Nggak apa-apa,” tuturnya cepat.
Andin mengangguk dan langsung pergi. Soal Andin, dia tiba-tiba saja enam bulan lalu menghubunginya untuk meminta pekerjaan. Dirinya sudah tidak bersama Rizfan lagi, Rizfan adalah seorang pengusaha dan Andin merupakan kekasih gelap yang selama ini selalu dibiayai oleh Rizfan. Karena sudah mentok tidak memiliki pekerjaan, akhirnya Andin menghubungi Luna karena dia tahu Luna memiliki bisnis.
***
Semua sudah siap dan acara berjalan dengan lancar. Group Setyo tertawa dan berpesta tiada akhir. Luna menemani mereka sampai waktu yang tepat untuk mereka melakukan pesta berikutnya. Pintu ditutup menandakan bahwa yang terjadi dibalik pintu itu sekarang adalah kebebasan. Setyo sudah menjadi pelanggan VIP sejak pertama kali Bar itu beroperasi, dia bilang kalau pelayanan di Bar milik Luna sangat memuaskan keinginannya. Mereka melakukan pesta seks dan minuman keras.
Itulah memang yang diincar oleh Luna, dia memberikan semua yang pelanggannya inginkan dengan batasan yang ia atur. Wanita, minuman, judi, obat-obatan hingga pertarungan bawah tanah pernah ia selenggarakan. Orang-orang kaya biasanya memiliki hobi diluar nalar yang tidak bisa mereka lakukan dengan terbuka. Terutama urusan wanita adalah benar kelemahan dari laki-laki, mereka berani merogoh kocek fantastis untuk menikmati waktu malam mereka dengan seorang wanita.
Wanita yang diambil Luna bukan wanita sembarangan, mereka wanita-wanita penghibur kelas atas yang punya pelayanan luar biasa. Mereka akan melakukan apapun yang pelanggan inginkan selama masih dibatas aman dan wajar, Luna juga sudah berulang kali mengingatkan kepada mereka bahwa kalau ada hal-hal yang tidak wajar, para wanita harus segera mengadu padanya. Luna tidak bisa mentolerir kejahatan pada karyawan-karyawannya.
***