KISAHKU: LUNA

Deviannistia Suyonoputri
Chapter #23

ASET SIALAN

Gia menemui seseorang hari ini, dia berada di sebuah Restoran yang tidak terlalu ramai. Wajahnya memunculkan raut tak percaya.

“Aku nggak punya uang Mas,” tuturnya pada Septian, mantan suaminya.

“Aku mau nikah, aku butuh uang Gi, aku ingin kamu balikin semua barang yang aku kasih ke kamu.”

Gia nampak sangat terkejut, “Barang?” tanyanya aneh.

“Iya, emas terus ehm, apatuh? Tas-tas kamu, sepatu sama dulu aku sempet beliin motor kan ya? Itu juga.”

Mata Gia hampir saja lepas saat mendengar semua perkataan itu, “Aku nggak salah denger?”

“Salah denger? Nggak? Apa kuping kamu lagi bermasalah ya? Aku bener kok ngomongnya,” tuturnya dengan suara datar tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Gia menarik napas perlahan dan mencoba menjawab dengan tenang, “Barangnya sudah nggak ada.”

“Hah nggak ada? Kamu kemanain? Kok bisa nggak ada sih Gi?”

“Aku jual, motor, emas, tas dan sepatu semua aku jual.”

Septian memicingkan matanya, “Kamu gila ya?”

“Kenapa? Masalah?”

“Itu kan semua dari aku, belinya pakai duit,” Septian mulai menaikkan nada suaranya.

“Ya emang pake duit, siapa bilang pake daon.”

“Balikin, aku mau semuanya dibalikin. Aku mau kawin jadi aku butuh uang, oke. Aku kasih kamu waktu seminggu, kamu balikin dalam bentuk uang tunai.”

Gia tersenyum miring, dia benar-benar tidak menyangka kalau mantan suaminya adalah manusia yang paling menjijikan yang pernah ia kenal. Kok bisa dia menikah dengan orang seperti itu, apa dia sudah gila ya? Karena kesal, tangan Gia meraih segelas air putih yang ada di meja, mengeraskan rahangnya dengan penuh tekad dia menyiram air itu ke wajah Septian.

“Eh denger ya manusia kardus, gue nggak akan balikin barang-barang itu, kenapa? Karena gue nggak punya barangnya, udah dijualin semua buat biaya hidup dan cerai kita yang lo nggak mau tanggung itu. Asal lo tahu nih, gara-gara hidup sama lo hidup gue melarat, sengsara tahu nggak. Dan sekarang lo mau minta barang lo semua itu balik?” Gia kemudian menunjukkan telapak tangannya ke wajah Septian, “Ngomong sama tangan,” ujarnya sebelum pergi dari Restoran tersebut.

*** 

Shafia sangat senang saat menyambut ibunya datang, dia berlari memeluk Shandy, “Mama,” ucapnya seperti anak kecil.

Shandy yang juga gembira mencium kening anaknya hangat, “Udah lama mama nggak ketemu anak mama yang cantik ini. Lihat wah, kamu semakin dewasa saja,” tutur Shandy yang melihat tubuh anaknya makin mempesona.

“Iya dong Ma, makasih ya Ma sudah memperbolehkan teman-teman Shafia berlibur di Villa Mama.”

“Sama-sama sayang, apa sih yang nggak buat Shafia,” ujar Shandy sembari menyentuh hidung anaknya lembut.

Mereka kemudian melangkah menuju kamar, “Nanti kita ke supermarket yuk Ma, stok makanan udah pada habis.”

“Oke sayang,” ucap Shandy sembari merangkul anaknya hangat.

***

Luna tiba-tiba ingin makan mie instan, dia mencari-cari di mana tempat ia menyimpan stok mienya. Ia mencari sampai ke sela-sela dapur tapi tidak ketemu juga.

Lihat selengkapnya