KITA DI WAKTU ITU

mahes.varaa
Chapter #17

KERUSUHAN PART 3

Sama seperti hari sebelumnya, Agus, Mei dan Julian beruntung bisa kembali dengan selamat setelah aksi gilanya menerobos kerusuhan hanya demi mendapatkan foto-foto kerusuhan.

“Kita akan coba lagi besok! Mungkin besok, kita akan menemukan hasil yang lebih baik!” ujar Agus.

“Apa hari ini masih belum cukup, Gus??”

Julian masih merasa waswas dengan rencana Agus itu. Julian lebih khawatir dengan Mei setelah melihat kerusuhan hari ini di mana banyak orang menggila dengan membakar toko-toko milik keturunan Cina.

“Kalau kamu nggak mau, ya nggak usah ikut, Julian!!” Agus membalas dengan nada entengnya seolah apa yang terjadi hari ini bukanlah sesuatu yang mengerikan.

“Apa itu artinya aku harus berbohong pada Ayah dan Ibuku, agar bisa keluar besok??” Mei bertanya dengan gugup dan cemas pada Agus.

“Tidak perlu berbohong pada Tante dan Om. Hanya jangan katakan saja jika sekolah libur besok. Aku janji besok adalah hari terakhir kita melakukan petualangan ini, Mei!!” Agus menjawab dengan mengerlingkan matanya pada Mei.

Mei merasa gugup karena berbohong bukanlah keahliannya dan Agus tahu akan hal itu. Buk! Agus menepuk bahu Mei untuk memberikannya semangat.

“Tenang saja, Mei!! Besok adalah hari terakhir petualangan kita! Bayangkan saja hal ini dalam kepalamu: kamu akan mendapatkan beasiswa atau uang yang banyak dari hasil fotomu itu dan membuat Tante dan Om merasa senang dengan apa yang kamu dapatkan nanti.” Sekali lagi, Agus berusaha untuk memberikan semangat kepada Mei.

Julian masih merasa ragu dengan rencana Agus, sementara Mei ragu-ragu dengan kebohongan yang akan dibuatnya besok kepada kedua orang tuanya. Mei tahu dengan baik kebohongan tidak akan membawa hasil yang baik. Hanya saja Agus berusaha keras mengatakan pada Mei jika dirinya tidak sedang berbohong, Mei hanya menyembunyikan satu fakta kecil dan menundanya untuk memberi tahu.

Setelah mengantar Mei tiba di rumahnya dengan selamat, Agus dan Julian pulang. Sama seperti hari sebelumnya, Julian akan menginap di rumah Agus karena di sana lebih mudah untuk Julian ikut rencana Agus dari pada tinggal di rumahnya sendiri. Dengan alasan terjebak kerusuhan, Julian membuat kebohongan pada orang tuanya untuk menginap di rumah Agus.

Keesokan harinya, 15 Mei 1998.

Harusnya  petualangan hari ini hanya ada Mei, Agus dan Julian. Tapi sesuatu yang tidak terduga terjadi. Junita yang harusnya berdiam diri di rumah, justru ada di rumah Mei dan berdiri bersama Mei menemui Agus dan Julian yang datang untuk menjemput Mei.

“Aku terpaksa mengajaknya Junita!!”

Saat Agus dan Julian tiba di depan rumah Mei untuk bersiap melaksanakan rencana mereka, Agus dan Julian kaget melihat Mei bersama Junita.

“Kenapa Junita bisa ada di sini??” 

Agus benar-benar tidak percaya melihat Junita bersama dengan Mei. Agus sama sekali tidak mengira dan hal yang sama pun terjadi dengan Julian.

Lihat selengkapnya