Ada musim dalam hidup ketika cinta terasa sangat sederhana. Dua orang bertemu, saling menyukai, lalu dunia seolah perlahan merapat untuk memberi ruang. Begitulah awalnya bagi mereka.
Orang-orang mengenal Ardan sebagai lelaki yang baik hati. Tidak menonjol, tidak keras kepala, dan lembut. Ia belajar untuk membahagiakan orang lain sejak kecil.
Di rumah, ia tumbuh dalam keluarga yang rapi dan penuh aturan: keputusan harus logis, pilihan harus aman, cinta harus sesuai kehendak orang tua.
jarang membantah. Bukan karena takut, tetapi karena ia selalu percaya orang tuanya tahu yang terbaik.
Sampai ia bertemu Mira.
Mira tidak datang dengan petir, atau dengungan dramatis. Ia hadir seperti hujan tipis pada sore hangat, pelan, menenangkan, dan tiba-tiba tanpa terasa, mengisi semua ruang.
Cara bicaranya tenang, namun matanya selalu hidup. Ia bukan perempuan yang keras kepala, tetapi ketika mencintai, ia melakukannya dengan seluruh hidup.