"Semua sudah siap? Ada yang ketinggalan, nggak?" tanya ibuku sambil mengantarku yang sudah bergegas memasuki mobil.
"Nggak ma, aman semua. Nara pergi dulu ya, mama hati-hati di rumah," jawabku sambil melambaikan tangan dari jendela mobil.
Hari ini adalah hari pertamaku bekerja. Akhirnya. Setelah resign dari tempat kerjaku sebelumnya, aku sempat menganggur selama kurang lebih 3-4 bulan. Benar-benar 3-4 bulan paling sengsara selama hidupku. Pasalnya, aku terbiasa bekerja dan stress kalau hanya berada di rumah sepanjang hari, setiap hari. Meskipun aku sudah diterima di tempat kerja yang baru, resah tidak lantas pergi begitu saja. Pekerjaanku kali ini adalah pekerjaan yang tidak pernah terpikir akan kugandrungi. Tapi namanya juga BU alias Butuh Uang, apa saja kulakoni demi menyambung hidup.
Aku tinggal dengan orangtuaku dan aku diizinkan untuk memakai mobil mereka yang jarang sekali dipakai sejak pensiun. Meskipun begitu, bukan berarti aku enak-enak saja menikmati fasilitas yang ada. Bisa dibilang aku seperti ngekos, semua kebutuhanku 100% kutanggung sendiri ditambah membantu memenuhi kebutuhan rumah. Bahkan, aku jarang sekali makan di rumah karena sepertinya lebih baik aku tidak mengganggu porsi makan kedua orangtua dan adikku. Jika dibilang aku berasal dari keluarga yang kaya, tidak juga. Semua ini milik kedua orangtuaku, dan aku? Anggaplah seperti anak rantau yang ngekos di ibu kota, dengan pemilik kos yang super baik mau meminjamkan kendaraan mereka untuk kupakai.
***
"Selamat pagi, saya mau bertemu dengan Ibu Dinda? Saya Nara, karyawan baru yang akan ditempatkan di sini sebagai student consultant," ucapku dengan gugup pada seorang wanita yang tetap sibuk dengan laptopnya. Aku berasumsi dua orang wanita di hadapanku ini adalah admin yang bertugas melayani customer di front desk.