Ruangan itu remang-remang, tidak ada lampu, hanya sedikit cahaya yang memaksa masuk dari sela ventilasi. Cahaya itu jatuh tepat mengenai wajah seorang pria yang duduk termenung sambil memetik gitar, samar terdengar ia menyanyikan sebuah lagu, lagu lama yang terkenal sekitar tahun 2022, lebih dari 20 tahun yang lalu
Seorang gadis yang tak sengaja lewat mendengar alunan musik yang dinyanyikan oleh pria didalam ruangan itu. Gadis itu tidak bisa menahan ingin tahunya. Ia membuka pintu ruangan yang tidak dikunci, melangkah lebih dekat kearah pria itu.
"Ini lagu favorit ayah, bagaimana bisa remaja umur 18 tahun tahu lagu ini?" Gadis itu membatin.
Pria itu menyadari kehadiran gadis itu. Tangannya berhenti memetik gitar dan langsung berdiri.
"Ma ... maaf. Aku mengganggumu. Lagu ini lagu favorit ayahku, jadi aku penasaran bagaimana bisa kau tau lagu ini." Gadis itu kikuk, merasa serba salah karna sudah tertangkap basah.
"Ibuku suka sekali lagu ini, liriknya seperti berisi harapan, katanya mendengar lagu ini seperti ingin hidup selamanya." Pria itu tersenyum.
"Pasti ibumu adalah seorang yang puitis" Gadis itu balas tersenyum.
Pria itu mengangguk.
"Aku Awe. Awe Hari Senja Buana. Jurusan Teknik Mesin tahun pertama." Pria itu mengulurkan tangannya.
Gadis itu terkejut seakan tidak percaya apa yang didengarnya, mengapa bisa nama pria itu sama persis dengan ayahnya?