KITAB Bumi Langit telah dicuri dari perpustakaan istana! Kejadian ini membuat gempar seluruh isi istana.
Hal itu terjadi pada malam hari. Ketika semua penghuni istana telah tertidur lelap. Mereka kelelahan setelah seharian berpesta.
Pesta itu adalah pesta pertunangan. Pertunangan salah seorang adik baginda Raja Tohjaya yang bernama Dewi Rambi. Dewi Rambi bertunangan dengan salah seorang dari 17 petinggi kerajaan yang bernama Panji Patipati.
Semua keluarga dan kerabat istana hadir semua. Tamu-tamu undangan dari berbagai kalangan pun tampak sesak memenuhi pendopo istana.
Para pejabat dari yang tinggi sampai yang rendah, kepala daerah, pemuka agama, kepala padepokan dan perguruan, ahli sastra, ahli silat dari dunia persilatan, saudagar dan pedagang yang tinggal disekitaran Kotaraja, dan masih banyak lagi orang-orang yang datang dari berbagai lapisan dan pekerjaan.
Pesta sangat mewah dan meriah. Makanan dan minuman paling enak dihidangkan.
Pelayan-pelayan istana hilir mudik membawa nampan-nampan – baik yang berisi makanan dan minuman, maupun yang sudah kosong..
Istana juga mengundang grup pemusik yang sangat terkenal di Kotaraja. Grup musik itu dipimpin oleh seorang laki-laki berusia sekitar enam puluh tahunan yang bernama Ki Kuwuk.
Orang menyebutnya: Pemusik tiga zaman. Karena dari zaman Ken Arok, Anusapati, dan kini Tohjaya, setiap ada acara pesta di istana, Ki Kuwuk yang selalu diundang untuk bermain musik beserta rombongan.
Sepanjang acara berlangsung, terdengar suara-suara gamelan dari para pemusik anak buah Ki Kuwuk dengan diiringi suara tembang dari sinden yang sangat terkenal juga. Sinden itu bernama Gayatri.
Gayatri seorang gadis yang sangat cantik. Pembawaannya lembut. Tutur katanya halus. Seperti gadis-gadis istana. Padahal dia hanya gadis dari kalangan biasa yang berprofesi sebagai sinden. Namanya tidak hanya terkenal di Kotaraja, tetapi jauh menggema ke daerah-daerah sekitar Kotaraja.
Kemerduan suara Gayatri bisa membuat orang yang mendengar akan terhanyut seperti seolah-olah tidak berada di bumi. Mereka seperti diayun-ayun di langit tinggi.
Tumpah ruahlah para tamu undangan menikmati pesta itu, baik dengan cara: melihat sinden Gayatri menari sambil menyanyi, mendengar suara gamelan Ki Kuwuk yang mendayu-dayu, ataupun ikut menari di bawah panggung bersama sinden-sinden teman Gayatri yang berjumlah lima orang.
***
Acara yang digelar seharian penuh itu tak ayal membuat tuan rumah kelelahan malamnya. Sedangkan tamu-tamu undangan sejak sore sudah berangsur-angsur pamit, meninggalkan istana.
Kalau pun ada beberapa pengawal istana yang mendapat giliran bertugas jaga malam itu, mereka bertugas dengan kelelahan juga. Karena siangnya mereka ikut berpesta di pendopo istana.
Sang pencuri memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke dalam perpustakaan istana dan mengambil sebuah kitab diantara ratusan Kitab yang ada disitu. Kitab itu adalah: Kitab Bumi Langit!
Sebuah Kitab Pusaka milik raja pertama Singosari. Kitab Bumi Langit berisi intisari ilmu-ilmu silat tingkat tinggi. Selain berisi ilmu silat tingkat tinggi, Kitab Bumi Langit juga berisikan intisari dari filsafat dari orang-orang bijak tanah Jawa, kesusastraan, ilmu sejarah, ilmu pemerintahan, dan ilmu perang.
Sang Pencuri bukan orang sembarangan. Dia berani mencuri di perpustakaan istana. Pencuri itu pasti memiliki ilmu silat yang tinggi.
Dua orang pengawal istana berhasil memergokinya.