Tiba-tiba dari arah desa sayup-sayup terdengar suara kaki-kaki kuda. Makin lama makin mendekat. Dalam beberapa menit, tampak terlihat oleh mereka tiga orang penunggang kuda.
Dilihat dari pakaiannya mereka seperti pengembara biasa. Juga kuda tunggangan mereka dari jenis kuda biasa, bukan kuda pilihan.
Tetapi jika ditelisik lebih seksama, baik dari sikap, kulit dan raut wajah, mereka adalah bukan orang kampung biasa.
Memang benar mereka bukan pengembara biasa. Mereka adalah tiga orang pasukan pengawal istana kerajaan Singosari yang sedang menyamar.
Mereka sedang mencari pencuri Kitab Bumi Langit. Ya, mereka adalah tim yang dibentuk untuk memburu pencuri itu.
Hari itu ketiganya sampai di sekitaran Lembah Gunung Kawi.
Berdasarkan petunjuk dari raja, yang ketika itu adalah Baginda Tohjaya, salah satu tim harus menemui Ki Badra di Lembah Gunung Kawi.
Waktu muda, Baginda Raja Tohjaya adalah teman seperguruan Ki Badra. Karena mereka sama-sama belajar dan pewaris ilmu Silat tingkat tinggi dari Ken Arok.
Bahkan ketika pesta pertunangan Dewi Rambi dan Panji Patipati pekan lalu, Ki Badra, Khanista, dan Kamala pun hadir!