Benteng itu berdiri kokoh di puncak Bukit Terbang. Pagar besar dari batu-batu kali dengan pintu gerbang dari baja mengitari sekeliling benteng.
Dilihat dari cat dan material bangunannya, benteng itu belum lama didirikan. Mungkin sekitar satu ada dua bulan.
Tampak orang-orang berpakaian hitam berjaga dengan tombak di tangan, berjaga di sekelilingnya. Hampir seratus orang lebih yang berjaga.
Sekitar sepuluh meter dari pagar benteng, tampak pekerja-pekerja kasar sedang menggali parit besar mengelilingi benteng itu. Parit dengan lebar enam meter dan dalam hampir tiga meter. Jumlah mereka juga cukup banyak. Sekitar dua ratusan orang.
Gerobak-gerobak yang ditarik kuda satu persatu memasuki benteng. Gerobak itu membawa hasil bumi. Mereka langsung masuk ke bangsal sebelah Timur untuk membongkar muatannya.
Di tengah-tengahnya terlihat bangunan besar. Tujuh buah bangsal (gudang) mengelilingi bangunan besar yang merupakan bangunan induk itu.
Dalam kosmologi Jawa dikenal istilah Alam Besar dan Alam Kecil. Keduanya saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain.
Alam besar bisa mempengaruhi alam kecil. Begitu juga sebaliknya, alam kecil bisa mempengaruhi alam besar.
Bisa diambil contoh alam besar bisa mempengaruhi alam kecil adalah ketika purnama tiba. Bukan hanya air laut yang pasang karena gaya gravitasi bulan, tetapi air yang ada dalam diri manusia pun ikut begejolak pasang. Jadi, tak aneh bila purnama , libido meningkat.