“Pring ori, urip iku mati, kabeh sing urip mesti bakale mati.”
(Hidup itu mati dan semua yang hidup pasti mati.)
Ki Badra dan Kanistha tampak menghadapi tiga orang biksu dari India.
Ketiga orang itu ilmu silatnya sangat tinggi. Ki Badra menjadi salah seorang dari Empat Datuk Persilatan hanya di pulau Jawa.
Ketika berhadapan dengan ketiga biksu dari India itu, dia menghadapi lawan yang benar-benar tangguh.
Ki Badra berhadapan dengan dua orang dari mereka. Sementara Kanistha berhadapan dengan satu orang.
Dikeroyok oleh dua orang biksu itu, Ki Badra tampak tenang. Serangan-serangan mereka mematikan. Ki Badra menyambut serangan mereka dengan jurus-jurus andalannya. Ki Badra belum mengeluarkan semua kepandaiannya.
Di sisi lain terlihat Kanistha agak kerepotan menghadapi seorang biksu lainnya. Biksu itu bernama Gupta. Dia hanya bisa bertahan. Tak mampu menyerang balik.
Mereka terlibat pertempuran yang dahsyat. Masing-masing mengeluarkan jurus-jurus tingkat tinggi.
“Huaaahhhhhh......!” terdengar bentakan Gupta.