Tidak, sesungguhnya ia tidak sedang menanam sebuah kharisma ke dalam dirinya. Bahkan ia tidak tahu apa itu kharisma. Bersikap dingin bukan untuk memikat para gadis meski bilamana ada seorang gadis bisa dikatakan sangat menarik olehnya. Tidak. Ia tidak pernah berterus terang tentang dalih-dalih yang sebenarnya.
Namun diputuskannya untuk perlahan-lahan melepaskan diri, mengajak beberapa lainnya juga untuk seperti dirinya, meski ia tahu itu sangat berisiko, Ia sendiri pun tidak pernah mencolok di sekolah sebagai siswa pembuat onar. Berurusan dengan guru BK saja karena terlambat ke sekolah, bukan karena kenakalannya sebagai anak bengal. Guru-guru bahkan tetap segan padanya karena memang selalu bersikap sebagai siswa yang baik meski sering berkumpul dengan siswa-siswa berandal.
Salah satu dari empat orang yang menawarkan pertemanan pertama kali di masa putih abu-abunya, bahkan turut pernah teranggotakan dalam geng berandal bersamanya pula, sangat mendukungnya untuk dipercayai bahwa band adalah alasannya. Dan memang, sejak pertama kali diajak membentuk sebuah band di kelas X, itu adalah ide terbaik baginya untuk menghindari para gadis gatal di sekolah, dan itu juga bisa mengisi kejenuhannya yang belum terluapkan.
"Seharusnya kita laporkan saja mereka. Karena mereka terorganisir!" Clara, satu-satunya perempuan diantara empat orang yang mengajaknya membentuk band, mengeluh. Latihan untuk band-nya tidak disegerakan dulu, istirahat sejenak di ruang tamu, salah satu anggota lainnya yang memulai menanyakan kabar geng berandal yang pernah diikuti Yuto dan seorang lainnya diantara mereka.
“Tapi seenggaknya seorang Nagase Yuto tobat berkat Sachiko Michiko," Andrew si Horas kembaran Andreas anak OSIS--yang juga anggota band, membulatkan mata jenaka pada dua kucing Yuto sang drummer yang sedang dalam pangkuan tuan mereka.
"Apaan sih lu? Kok Sachiko Michiko?" Clara mengetahui maksud Andrew.
"Sampai kapan kita nunggu elu ngelus tuh makhluk berekor berdua?" tanya Martin, seorang yang paling dekat dengan Yuto karena dialah yang sesama pernah teranggotakan di geng berandal. Meski bisa disebut sebagai sahabat, tetapi dalih-dalih yang sebenarnya Yuto miliki untuk keluar dari geng berandal tidak ia beri tahu.
"Dia kan gitu, Mar. Sayang banget sama pemberian adik sahabatnya di Jepang sana itu daripada sama pacarnya sendiri yang berwujud manusia!" Glen memperjelas kecurigaan Clara pada Andrew. Memang sengaja membuat Clara cemberut, karena dua kucing itu memang merupakan pemberian dari adik perempuan sahabat Yuto saat SMP. "Lu gak usah cemburu gitu, Lar. Manami kan jauh di Jepang sana. Sachiko dan Michiko hanya oleh-oleh sebelum Yuto lanjut SMA di sini!"
Clara semakin tidak tahan, terlebih Glen menekankan nama 'Manami' seakan-akan begitu sengaja benar menggoda atau menyentilnya, belum lagi ke sekian kali sebutan 'Lar' kembali didengarnya, sebab ia tidak suka karena seolah-olah namanya adalah ular.