Kizo-Fernia, seperti nama penyakit atau gangguan jiwa bukan? Yah, skizofrenia. Tapi bukan itu yang kumaksud. Jika di sini kuberi nama dia dan aku adalah kizo-fernia maka biar kalian dan aku serta dia mudah mengingatnya.
Skizofrenia, aku tak akan membahas hal ini, juga ini bukan penyakitku. Tapi kau akan tahu nanti kalau aku juga punya sesuatu yang dapat aku ceritakan jauh dari skizofernia.
Yang pertama Kizo, aku biasa memanggilnya Anjing, memang itu terdengar kasar. Jika kau tak suka dengan panggilan itu silakkan panggil dia apa saja yang kau mau. Aku pun demikian tak hanya memanggil dia Anjing, tapi kadang Babi, kadang Monyet, kadang bego, tolol, kecoa, kadal, cicak semut, nyamuk pokoknya semua dari hewan najis sampe hewan lucu, dari organ vital sampe organ dalam. Tapi dia kunamai Anjing di kontak whats app-ku. Ayolah, aku tak meminta kau menyebutnya demikian. Itu hanya karena aku lebih dekat dengannya. Kau boleh memanggilnya sesuai nama aslinya, Kizo. Atau kau bisa memanggilnya 'Sayang' dia pasti senang karena ya dia butuh kasih sayang. Tapi percuma dia tidak akan mendapatkannya. Karena dia hanya minta itu dariku. Jika kau memberinya percuma kan? Mubadzir. Lagi dia jelek. Kau tak akan mau dengannya juga, sama sepertiku.
Sedangkan dia, memanggilku bodoh. Ya itu kalau aku memang lagi bodoh. Tapi jika aku sedang lucu-lucunya dia memanggilku Minipou.
Tentu tidak semudah itu ketika aku memutuskan memanggilya Anjing. Tak sopan, kupaham. Maka dari itu aku akan cerita kan. Seingatku saja, atau bisa saja aku tambahin dengan imajinasiku. Tentu tak kusangaja. Karena memang otakku begitu adanya. Suka mengada-ngada.