KKN

ine dwi syamsudin
Chapter #11

DAY 10

Perlahan Kalila membuka lilitan perban yang menempel di tangan kanannya. Ia mengernyit kesakitan ketika bahan berwarna putih itu terlepas dari kulitnya.

“Pelan-pelan Risma.”

“Iya, sabar tahan Kalila.” Dengan gerakan pelan, ia melepas bahan tersebut. “Nah, sudah.” Ia tersenyum.

“Terimakasih ya Risma.” Gadis itu tersenyum ramah yang dibalas anggukan oleh perempuan berparas bule tersebut.

Risma bangkit dari bangku rotan. Sementara Kalila menikmati udara hangat pagi menjelang siang di beranda rumah Bu Hajah Rumana.

“Gimana tangannya Kal?” Suara berat menyapa Kalila dari arah samping. Tentu ia tahu siapa pemilik suara berat itu.

“Hei Kak.” Ia berdeham sembari menepuk bangku rotan di sebelahnya. “Duduk Kak.”

Lelaki dengan jenggot tipis itu duduk di sebelahnya. “Hati-hati ya besok-besok,” ucapnya dengan nada ketus.

Kalila memberengut. “Iya, tahu kok semua pada repot karena aku.”

Khairil menggeleng. “Bukan begitu Kal, kakak nggak mau kalian kenapa-kenapa. Apalagi kamu.” Ia menatap gadis disebelahnya dengan hangat.

Teduh dan nyaman ditatap seperti itu. membuat hati Kalila lagi-lagi berdesir. “Apalagi aku?”

Lihat selengkapnya