KKN

ine dwi syamsudin
Chapter #23

DAY 22

Pagi ini burung kembali berkicau. Unggas kecil itu seperti kegirangan, mereka terus saja bersahut-sahutan. Burung tersebut tampak berpindah dari satu ranting ke ranting yang lain. Beberapa dari mereka terlihat membuat sangkar di atas salah satu pohon duku yang berukuran besar. Namun ada juga yang sibuk mematuk biji jagung yang sengaja disebar Bu Hajah Rumana di tanah.

Pagi ini juga langit terlihat cerah. Berwarna biru terang dengan awan yang sangat tipis menyerupai lembaran kapas. Juga udara hangat mulai terasa menyentuh kulit karena tampaknya matahari mulai memancarkan cahayanya ke bumi.

Kalila dengan cepat mengikat tali sepatu. Ia langsung berdiri begitu semuanya ia rasa siap. Gadis itu menyandar pada pagar hitam rumah Bu Hajah tersebut. Perempuan bersuku Betawi itu mengenakan celana jogger abu-abu serta kaos lengan panjang polos berwarna coklat. Seperti biasa, rambut selalu ia ikat satu di belakang.

Gadis bertubuh mungil itu mengetuk-ngetukkan satu kaki bagian depan ke tanah. Beberapa kali ia melirik jam yang melingkar di tangannya. Ia membuang napas kesal. “Ayo semuanya. Udah mulai siang nih!” sedikit berteriak Kalila berbicara dari halaman.

“Iya tunggu.” Suara serak Sheila terdengar dari balik pintu. Gadis itu seketika keluar dari ruangan kemudian mengenakan sepatu cats lukis miliknya.

Sheila berdiri, kemudian seluruh mahasiswa dan mahasiswi KKN itu keluar dari ruangan tamu Bu Hajah Rumana. Mereka langsung menghampiri rak sepatu dan memasang alas kaki mereka masing-masing. Sementara itu, Rizki mengunci pintu rumah, kemudian meletakkan kunci tersebut di bawah keset. Ya, karena sang pemilik rumah sedang berada di luar. Tadi pagi sekali Bu Hajah pergi menjenguk saudaranya yang sakit.

Rombongan pemuda itu akhirnya berangkat. Sebelum mulai lari, mereka hanya jalan santai sambil menikmati pemandangan sekitar serta merasakan udara sehat mengalir ke darah.

Semua anggota KKN desa Pemagar itu hanya jalan pelan, diantara mereka ada yang sibuk berselfie, namun ada pula yang menggerakkan tubuh, agar otot tidak kaku sembari jalan santai. Ada juga yang menikmati keindahan sekitar berupa pohon-pohon serta sawah yang membentang luas.

Lihat selengkapnya