KKN

ine dwi syamsudin
Chapter #24

DAY 23

Rasanya benar-benar berbeda. Ini adalah hari pertama Kalila menjauh dari Khairil. Seperti siang ini, ketika jam makan. Kalila harus menggeser posisi duduknya berada jauh dari laki-laki berperawakan Arab itu. Tidak seperti hari-hari sebelumnya yang lumayan dekat. Selain itu, Kalila juga harus menahan rasa cemburunya melihat begitu hangatnya Khairil dan Neisya. Perempuan keturunan Batak itu tampak menaruh nasi dan beberapa lauk di atas piring. Ia kemudian menyodorkannya kepada sang ketua KKN yang tidak lain saat ini adalah kekasihnya. Khairil menerima piring tersebut dengan raut penuh kebahagiaan. Tidak luput tambahan berupa ledekan cie yang diucapkan beberapa teman KKN. Hati Kalila semakin terasa sakit.

“Gue duluan ya.” Kalila tiba-tiba berdiri dengan piring yang masih belum bersih.

“Mau kemana Kal?” tanya Risma yang duduk di sebelah Kalila. “Makanan kamu aja belum habis kok.”

“Nanti nangis loh nasinya.” Fadhil menimpali dengan canda kecil. Meskipun Kalila tanpa respon mendengar lawakannya yang garing.

“Iya nih gue kenyang. Mungkin asam lambung gue kumat kayanya jadi ya begini deh.” Kalila memberi alasan. Ia menekuk wajahnya layaknya orang sakit.

Kalila mencoba beranjak sembari mencuri pandang ke arah Khairil yang hanya terdiam tanpa memerhatikan sedikitpun gadis itu. Kalila menghela napas. Kemudian berlalu meninggalkan ruangan yang selalu digunakan untuk makan bersama. Ia menuju dapur untuk menaruh piring makannya. Gadis itu tidak napsu makan.

 

Lihat selengkapnya