Blurb
Aku mempunyai seorang eyang. Meskipun bukan eyang kandungku, aku sangat sayang kepadanya. Aku selalu menyebutnya Kakung. Namanya, sih, Eyang Rendra. Aku bangga menjadi cucunya. Apalagi, aku selalu dianggap sebagai jimatnya. Padahal, kan, itu hanya selorohnya saja. Hehehe. Aku sangat senang bisa mengenal Eyang Rendra karena dia penyair yang hebat dan sangat terkenal. Aku pernah dijadikan asisten sutradara, lho. Senangnya hatiku! Wah? aku jadi punya pengalaman luar biasa yang tidak dimiliki anak-anak lainnya. Hingga suatu hari, aku harus rela kehilangan eyang untuk selamanya. Hmmm apa yang terjadi dengan eyang, ya? Cari tahu, yuk, jawabannya hanya dalam buku ini