Akhir-akhir ini, Luna sering kelihatan bersikap aneh. Sepertinya, ada suatu rahasia yang disimpannya. Entah apa itu. Dia tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa pun, termasuk kepada orangtuanya. Mulut Luna sering bergumam yang tidak jelas maksudnya.
***
Suatu hari, dia mengatakan isi hatinya pada mama.
“Ma, Luna pengin banget tinggal di Surga Firdaus. Rasanya, sebentar lagi keinginan Luna ini bakal terwujud,” ungkap Luna.
Mendengar ucapan anaknya, mama Luna hanya menanggapi biasa saja. Dia tahu, anaknya sering meminta yang aneh-aneh.
“Kalau Luna penginnya kayak gitu, Luna harus rajin shalat, mengaji, beramal saleh, dan belajar, juga bantu-bantu Mama di dapur. Katanya mau masuk surga, kan? Nah, kini tolong ambilin sandal rumah Mama, ya! Mama mau masak,” ujar mama.
“Oke, Ma,” kata Luna sambil mengambilkan sandal mama.
Sejak kejadian itu, Luna semakin berubah. Dia lebih mandiri. Padahal, dulu dia sangat manja kepada orangtuanya. Sekarang, Alhamdulillah.
“Hmmm .... Ma, Mama jangan buka-buka lemariku, ya?” pesan Luna suatu hari kepada mama tercinta.
“Memang ada apa, Sayang?” tanya mama heran.
“Ada, deh,” ucap Luna bersikap misterius.
“Ya udah, deh,” kata mama mengakhiri percakapan itu.
Hari ini, Rabu, 27 November 2006. Sepulang sekolah, biasanya Luna les piano untuk meningkatkan kemampuan seni musiknya. Tempatnya memang cukup jauh dari rumah. Tapi hari itu, Luna bersikap aneh.
“Ma, aku enggak usah pergi les hari ini. Lagi males,” ujar Luna saat makan siang bersama mama. Papa belum pulang dari kantor.
“Lho, bukannya waktu itu kamu yang semangat minta les piano?”
“Tapi ....”
Mama menatap mata Luna. Kelihatannya, ada sesuatu yang tidak beres. Ada yang disembunyikan Luna.
“Luna, kamu jujur aja sama Mama, enggak usah ditutup-tutupin.”
“Enggak ada apa-apa, Ma. Ya udah deh. Luna les,” Luna menyerah.
“Kamu yakin?”
Luna mengangguk dengan penuh keyakinan. Padahal, dia tahu bahwa ada sesuatu yang menghantui pikirannya.
“Tunggu, ya. Mama mau ganti baju dulu,” ucap mama. Sambil menunggu mama berhias dan ganti pakaian, Luna mencuci piring kotor di dapur.
“Luna, ayo!” ucap mama setelah siap.
Luna segera mengambil tas les. Buru-buru, dia berlari ke garasi. Mama yang menyetir mobil.
***
Akhirnya, Luna tiba di tempat les. Sudah banyak teman les Luna yang datang.
“Mama, maafin Luna, ya, kalau ada salah selama ini,” kata Luna meminta maaf kepada mamanya sebelum masuk kelas.