Semuanya berawal dari sini, di Animation City!!!
Pagi itu, Bimbie menggendong ranselnya melintasi rel kereta api dan berjalan melalui jembatan penyeberangan. Sinar kegembiraan terpancar jelas pada raut wajahnya. Ya, pagi itu semuanya terasa menggembirakan baginya ....
Animation City bukanlah kota sembarangan. Ia bukanlah kota yang yang dihuni oleh masyarakat biasa seperti kota-kota lain yang kita kenal. Animation City adalah kota animasi, kota yang seluruh bangunan dan pemandangannya hanya berupa animasi. Para penghuninya pun makhluk-makhluk animasi, makhluk animasi yang selalu ceria dan bisa tersenyum.
Bimbie pergi ke Apple School, satu-satunya sekolah yang ada di Animation City. Sesuai dengan namanya, Apple School, bangunannya pun memang dibuat dari apel ... tepatnya apel raksasa. Bahkan, semua meja dan kursinya pun dibuat dari apel pula. Bimbie senang sekali bersekolah di sini. Soalnya, kalau dia lapar, dia bisa menggerogoti atau memakan tembok, meja, dan kursi sekolahnya. Jangan khawatir ...! Dinding tembok Apple School tidak akan pernah bolong! Setiap kali ada yang menggigitnya, tembok itu akan utuh kembali.
Seluruh murid di Apple School berjumlah delapan puluh orang. Dan kini, tentunya mereka sudah berkumpul semua. Miss Azura memasuki kelas. Dia bergaya seolah sedang berjalan di atas catwalk, kemudian meletakkan buku-bukunya di atas meja guru.
"Selamat pagi, Anak-anak!" sapa Miss Azura hangat.
"Selamat pagi, Miss Azura!" balas anak-anak serempak.
"Baik, seperti biasa kita akan membahas sesuatu yang penting, bermanfaat, dan beda dari biasanya. Itu kegiatan kita di Apple School setiap pagi, bukan?" kata Miss Azura ketika memulai pelajaran.
"Kita akan membahas tentang negeri manusia!"
"Wow ...!" seru semua anak. Mereka tertegun mendengar ucapan Miss Azura.
Negeri manusia?!? Semua anak begitu penasaran ....
Miss Azura berjalan ke papan tulis, lalu dengan kapur biru, beliau mulai menggambar lingkaran. Beliau pun menggambar pula beberapa bentuk tertentu berwarna hijau di dalam lingkaran itu. Bimbie semakin penasaran, sebetulnya apa yang digambar oleh Miss Azura itu?