Hari itu, Shilla dan temannya yang bernama Kevin pergi bermain bersama di hutan. Tiba-tiba, mereka tersesat dan menemukan sebuah rumah tua di dekat hutan yang seram itu. Karena hari sudah hampir gelap, mereka pun masuk ke rumah tua itu.
Tiba-tiba, mereka melihat ada sebuah buku di lantai yang berjudul Kisah di Negeri Impian. Mereka pun membacanya. Tetapi, mereka tidak membacanya sampai selesai karena buku itu sangat tebal.
Lalu, Shilla berkata kepada Kevin, “Kevin! Cerita ini hampir mirip, lho, sama mimpiku tadi malam.”
“Masa, sih? Aku enggak percaya, deh,” kata Kevin.
“Ih, beneran, Kevin! Kasihan, ya, Putri Sekar dan rakyat yang ada di kota itu, karena mereka dikutuk oleh nenek sihir,” kata Shilla menjelaskan.
“Oh, gitu, ya? Gimana caranya kita bisa menyelamatkan Putri Sekar, Shilla?” tanya Kevin kepada Shilla.
“Aku juga enggak tahu, Kev!” jawab Shilla.
Tiba-tiba, Shilla dan Kevin terbang! Mereka sangat panik ketika tiba-tiba mereka masuk ke dalam buku itu. Mereka mulai memasuki kota yang ada di dalam buku.
“Eh, Kevin! Kota ini sepertinya juga ada di dalam mimpiku semalam!” kata Shilla.
“Hah! Masa, sih? Kok bisa gitu, Shilla?” tanya Kevin bingung.
“Aku juga enggak tahu, Kevin!” jawab Shilla, merasa aneh dan bingung.
Tiba-tiba mereka mendengar ada suara minta tolong. Mereka segera membantu orang yang minta tolong itu. Ternyata dia seorang kakek yang kakinya tertimpa batu besar. Kami pun menolongnya dan akhirnya, kakek itu selamat, meskipun ada sedikit luka di kakinya.
“Kakek enggak apa-apa, kan? Jangan takut, ya, Kek! Aku Kevin, dan ini temanku Shilla,” kata Kevin.
“Saya tidak apa-apa, Nak! Saya hanya terluka sedikit. Terima kasih, ya, Nak, sudah mau menolong Kakek. Ini ada bekal buat kalian. Ini batu kristal yang akan menjadi benda apa saja yang kalian inginkan. Batu kristal ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang berhati mulia, seperti kalian yang sudah menolong Kakek,” kata kakek sambil tersenyum, lalu memberikan batu kristal itu kepada Shilla dan Kevin.
“Terima kasih, ya, Kakek. Kami akan merawat batu kristal ini dengan baik!” kata Shilla senang.
Kemudian, Shilla dan Kevin segera melanjutkan perjalanan mereka untuk melawan nenek sihir yang sangat jahat itu, serta membantu rakyat melepaskan diri dari kutukan nenek sihir itu.
Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang bernama Putri Sekar. Dia sangat baik dan ramah. Putri Sekar tinggal bersama ayahandanya–yang sering dipanggil dengan sebutan “Tuan Raja”—dan para pengawal yang juga baik dan ramah.
Keluarga mereka juga terkena kutukan. Putri Sekar dikutuk oleh nenek sihir itu sehingga dia tidak bisa berjalan. Jika dalam lima hari Putri Sekar tidak diberi obat, sang Putri tidak akan bisa berjalan untuk selamanya. Obat itu hanya bisa didapat di sebuah gua, yang ditempatkan di atas batu yang berwarna emas.