Aku punya beberapa sahabat dekat, yaitu Annisa, Ulfa, Nava, dan Dana. Di sekolah, kami dikenal sebagai anak-anak yang kompak karena kami selalu bersama-sama ke mana pun.
Hari ini aku, Annisa, Dana, dan Nava sangat bingung karena hingga pukul 07.05 Ulfa belum datang juga.
“Duh, Ulfa mana, ya? Kok, hari gini belum datang juga, sih,” tanyaku sambil memukul dinding sekolah.
“Udah ... yuk, kita masuk saja! Sebentar lagi, kan, pelajaran Bahasa Inggris,” kata Nava dengan nadanya yang khas, lemah lembut.
Akhirnya, aku dan ketiga temanku langsung masuk ke kelas ....
“Lho ... kok, enggak lengkap, sih? Lagi marahan, ya? Kasian deh, kalian,” cela Vania.
Aku marah dan hampir melempar Vania dengan pisang goreng sisa sarapanku. Tapi, Nava, Dana, dan Annisa menahanku. Pelajaran Bahasa Inggris pun dimulai. Untung saja, aku sudah mengerjakan PR Bahasa Inggris.
Pio, sang ketua kelas membagikan selembar kertas ....
“Apa!!! Ulangan lagi?!?” teriakku.