KKPK Zula`s story

Mizan Publishing
Chapter #3

Dakir

Pada suatu hari, ada anak yatim bernama Dakir. Sejak kecil, dia sudah ditinggal oleh ayahnya yang pergi ke sisi Tuhan. Tapi, Dakir masih mempunyai ibu yang merawatnya hingga sekarang.

Dakir sangat malas, bandel, dan keras kepala. Malah terkadang dia tidak masuk sekolah karena malas.

“Dakir ... Dakir ... kamu di mana, Nak? Ayo cepat, nanti terlambat!” seru Ibu Wasnia

Ibu Wasnia mencari ke kamar Dakir, ternyata Dakir masih bermimpi indah. Ibu Wasnia menggelengkan kepalanya.

“Dakir bangun, Nak. Hari ini, kan, kamu harus masuk sekolah,” bisik Ibu Wasnia.

Dakir pura-pura tidak dengar. Setelah dirayu beberapa menit, akhirnya Dakir mau masuk sekolah walaupun terlambat. Dakir berangkat ke sekolah naik motor dibonceng oleh ibunya. Sebenarnya, dia meneruskan tidurnya di motor. Tak apalah, yang penting Dakir mau sekolah.

Sesampainya di sekolah ....

“Nak, kenapa jam segini kamu baru datang?” tanya bu guru.

“Aku kesiangan, Bu. Sebenarnya, aku masih ngantuk banget,” keluh Dakir. Ibu guru hanya tersenyum dan Dakir langsung duduk di tempatnya.

Seusai pelajaran, Dakir melihat handphone bu guru tergeletak di meja. Dengan spontan, Dakir mengambilnya saat ibu guru sedang keluar sebentar. Sebenarnya, Dakir hanya ingin meminjam handphone itu, tapi dia tidak biasa berdialog dengan siapa pun kecuali ibunya saja.

“Ya! Anak-anak, apakah kalian sudah selesai mengerjakan tugas dari Ibu Guru?” tanya ibu guru.

“Sudah ... Bu Guru ...!” jawab anak-anak serentak.

Saat ibu guru ingin mengambil nya, dia terkejut karena handphonehandphone-nya itu tidak ada di mejanya.

“Anak-anak, ada yang melihat HP Ibu, tidak?” tanya ibu guru.

“Tidak, Bu ...!” jawab anak-anak serentak.

“Baiklah, Ibu akan memeriksa tas kalian satu per satu.”

Semua tas diperiksa. Saat giliran tas Dakir hendak diperiksa, Dakir menolak dan malah menatap balik ibu guru dengan tajam.

“Dakir! Kenapa kamu tidak mau tasmu diperiksa?”

“Enggak ... enggak mau ...!”

Lihat selengkapnya