Geena duduk melamun di dekat jendela bus. Tatapannya kosong, tapi isi kepalanya penuh. Teringat pertemuannya dengan kakak kelas yang membantunya, juga percakapan yang terjadi sesudahnya.
“Nath! Hobi banget modusin cewek! Itu si Alika mau dikemanain?” Begitu yang Geena dengar dari pemuda jabrik.
Sayangnya, Geena tidak bisa mendengar jawaban selanjutnya karena sudah turun dari lantai dua. Juga karena debar dalam dadanya begitu berisik.
Dia pacaran sama Alika? Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul di kepalanya. Sesaat kemudian dia menghela napas panjang. Jadi, itu sebabnya dia begitu ingin terpilih dalam tim lomba kali ini, karena ada Nathan yang akan membantu.
Wajar aja sih. Aku juga akan berbuat hal yang sama kalau jadi dia. Pikiran Geena mulai berandai-andai. Kemudian secara mendadak dia mengambil ponsel.
Layar percakapan dengan Vivian terbuka di depan mata Geena. Dia sudah siap mengetik sebuah pertanyaan tentang mereka, tapi urung. Sahabatnya itu pasti akan menggodanya seperti tadi.
Geena hendak memasukkan kembali ponselnya ketika benda pipih itu tiba-tiba bergetar. Sebuah pesan dari Vivian muncul di layarnya. “Jangan melamun aja.”
“Apa ini? Telepati?” gumam Geena sambil menahan tawa. Dia langsung celingukan melihat ke sekelilingnya. Bahkan sampai berdiri untuk melihat bangku belakang bus. Bus merah dengan 20 tempat duduk itu berisi beberapa orang saja, dan tidak ada yang dia kenal.
Dari mana Vivian tahu dia sedang melamun?
“Nggak usah cari aku. Aku cuma menebak-nebak aja isi kepalamu.” Pesan berikutnya dari Vivian masih membuat Geena heran.
“Kok bisa?” Geena mengirim balasan.
“Hahaha. Aku lihat gelagat anehmu sejak ketemu sama Nathan. Hayo ngaku! Kamu naksir dia, ‘kan? Pada pandangan pertama pula!”
Wajah Geena memerah.
“Aku dukung kamu sama dia. Masih jomlo lho!”
Dua bola mata Geena membulat. Ada binar bahagia di sana, tapi pemandangan yang dia lihat sepulang sekolah tadi mengusiknya. Untuk alasan apa mereka pulang bersama?
“Bukannya dia … pacaran sama Alika? Atau pedekate?” Mau tak mau, Geena ingin menuntaskan rasa penasarannya.