Klik "yes"

Sarniati witana
Chapter #2

Ketika Ibu Curhat

"Moza, kamu belum tidur, Nak?" sapa Bu Hesti yang menghampiri putrinya di kamar.

"Belum, Bu, Moza baru aja selesai ngerjain tugas, Ibu kenapa belum tidur, Ibu kan capek," jawab Moza sambil merapikan buku ke dalam tasnya.

"Sayang, ibu mau ngomong, sini duduk."

Moza pun duduk di ranjang di samping sang Ibu, wanita paruh baya itu menggenggam tangan anak gadisnya.

"Ibu minta maaf ya, Nak. Ibu belum bisa ngasih kamu uang buat bayar ujian, butik lagi sepi, cuma cukup buat makan sehari-hari dan biaya listrik, itu pun harus motong uang pensiunan ayahmu." Bu Hesti menatap Moza dengan mata berkaca-kaca.

"Bu, Moza masih ada simpenan uang kok dari hasil jualan online, ibu jangan khawatir ya, cukup kok buat bayar ujian." Moza mengelus bahu ibunya seraya tersenyum.

"Tapi, itu kan buat uang jajan kamu juga buat ongkos naik angkot tiap harinya, Nak. Apa cukup?"

"Cukup, Bu. Udah ibu tenang aja ya, pokoknya jangan dipikirin lagi, sekarang ibu tidur, Moza tahu ibu capek," mengecup pipi sang Ibu.

"Makasih ya, Sayang. Maafin ibu, kamu jadi harus ikutan kerja, ibu doakan suatu saat kamu jadi orang yang berhasil," kata ibu penuh haru.

"Aamiin."

Moza pun menarik selimutnya dan mulai memejamkan mata, sang Ibu pamit keluar seraya mematikan lampu kamar putrinya.

***

Keesokan harinya di sekolah selepas pelajaran biologi usai, Bu Mala, guru yang bersangkutan menghampiri Moza yang sedang duduk di bangkunya.

"Moza, di online shop kamu ada sepaket alat make up ngga ya? Kalau ada, ibu mau order, kebetulan ponakan ibu ada yang mau nikahan, mau dijadiin seserahan ntar," tanya Bu Mala.

"Oh, ada Bu, tersedia beberapa merk, terserah ibu mau pilih yang mana, tinggal checkout aja ya, Bu," jawab Moza senang.

"Wah, bagus deh, ntar ibu order, makasih ya, Moza."

"Makasih juga, Bu."

Jam istirahat tiba, Moza menuju kantin untuk mengisi perutnya yang mulai keroncongan. Dipesannya semangkok bakso dan es teh manis. Lalu datang teman-teman Moza, ada Vira, Rani, dan Samuel. Mereka bertiga memang beda kelas dengan Moza, tapi pertemanan mereka begitu akrab.

"Haloo, Mozaaa!" seru Rani dan Vira kompak mengagetkan Moza.

Moza yang sedang meminum segelas es teh pun hampir tersedak, "Ya Tuhan, kalian ini iseng banget, kemana aja sih kok baru dateng, bakso aku hampir habis nih," kata Moza yang sudah biasa makan di kantin bersama ketiga temannya itu.

Lihat selengkapnya