Koboy Kampus

Mizan Publishing
Chapter #2

BABAK II Curahan Hati Nova

Adegan 1

Set: Studio Seni Lukis FSRD

(Sesampainya di ruang studio lukis, Pidi duduk di salah satu sofa yang ada di sana. Sofa itu biasa dijadikan tempat mahasiswa seni lukis yang ingin berleha-leha, atau duduk-duduk santai sambil ngobrol dengan aneka macam tema.

Pidi duduk di sofa yang panjang, dia mengambil gitar dan membuat lagu spontan, yang kelak dia beri judul: “Gundah-Gulana Pacar Aktivis”)

O Mama lihatlah.

Pacarku yang kini seorang aktivis. O Mama lihatlah.

Memar bekas rotan mister Garnisun. Reff :

Sekarang dia membawa selebaran gelap. Pacaran tidak romantis ngomongin politik. Oh mama lihatlah.

Dia lebih peduli ibu pertiwi. Oh mama maafkan,

aku cemburu pada ibu pertiwi. Reff :

Sekarang dia membawa selebaran gelap.

Pacaran tidak romantis ngomongin politik.

Set: Stu dio Seni Lukis FSRD

(Pada saat Pidi sedang nyanyi, Ninuk masuk ke studio seni Lukis. Ninuk langsung menuju salah satu sudut ruangan di sana terdapat sebuah meja. Di meja itu tersimpan air panas dalam termos dan beberapa saset kopi instan yang tersimpan berantakan. Ninuk langsung menyeduh segelas kopi instan. Asap mengepul di gelas kopi Ninuk.)

NINUK:

Gak ikut orasi, Pid?

PIDI:

Baru dari sana.

NINUK:

Mereka cinta tanah air, makanya pada demo.

(Pidi menyimpan gitar yang tadi ia mainkan. Dia beranjak dari duduknya untuk membuat kopi di tempat yang sama. Sambil membuat kopi, Pidi bicara.)

PIDI:

Kita mencintai Tanah Air. Sementara orang asing mencintai apa yang dikandungnya. Kita dapat tanah longsor dan air banjir. Orang asing dapat intan, emas, dan berlian.

NINUK:

Bener, enakan orang asing.

PIDI:

(Pidi menunjuk ke salah satu sudut ruangan.)

Tuh orang asing.

(Di sudut yang ditunjuk Pidi, ada seorang gadis bule yang sedang asyik melukis, namanya Inggrid. Inggrid adalah salah satu mahasiswa pertukaran pelajar yang datang dari Inggris. Dia sudah bisa berbahasa Indonesia.)

INGGRID:

Lihat selengkapnya