kode baja, pedang langit

muhammad aziz lukman nurhakim
Chapter #3

Turun tangan

“Tidak semudah itu!” Si putih-ungu menebas pedangnya, menangkis jatuh lengan yang terbang itu.


Dua robot tandem memicingkan mata mekanik mereka, seakan menunggu momen ini.


Lengan yang terpental itu meliuk-liuk di udara seperti makhluk hidup. Lalu, di ujung bekas sambungan, menyembur nyala jet thruster. Dengan manuver memutar, potongan lengan itu berputar membentuk lintasan spiral menuju si putih-ungu, bagai ular logam haus mangsa.


“Tch!”


Dia menyabetkan pedang cahayanya untuk memutus rantai baja yang terulur.


Casss! Casss!


Rantai baja terputus dengan mudah, terlalu mudah. Namun justru di sanalah jebakannya tersembunyi.


Sekilat cahaya menghubungkan kembali dua lengan robot itu, membentuk jalinan berkas plasma yang menyala terang, berpendar dengan suara listrik mendesis.


“Rantai plasma?!” Si putih-ungu terkejut.


Tapi sudah terlambat.


Dalam sekejap, tubuhnya terkepung cahaya, lalu—


Bzzzzzztttt!


Gelombang kejut merambat lewat jalinan plasma itu, mengoyak lapisan pelindungnya, menyambar sirkuit dalam.


“Rrraaaaahhhhrghh!!!”


Teriakan mengerikan menggetarkan udara tua Kota Besi.


“Hahahaaa!!” Kedua robot tandem tertawa bersamaan.


“Hanya untuk menangkapmu, kami mempersiapkan Protokol Ganda: Penjerat Gaib. Sekalipun, jangan berpikir bisa lolos.”


Di balik gundukan rongsokan, Lang masih mengamati. Diam. Menimbang-nimbang.

Lihat selengkapnya