Matahari condong ke barat.
Cahayanya menerobos debu yang menari di udara. Senja sedang merayap pelan di Kota Besi Tua — kota yang dulu hanya tahu konflik sederhana: baku hantam, logam penyok, dan pelumas tercecer.
Namun hari ini, sesuatu berubah.
Untuk pertama kalinya, ada pertempuran sampai mati.
Untuk pertama kalinya, ada jiwa digital tercabut… kembali ke ketiadaan.
Lang Zhen berdiri diam.
Tangan logamnya menyentuh pelan dada si pedang gerigi — robot itu roboh, diam tak bergerak.
Mungkin kau berpikir,
"Robot tak punya jiwa. Apa yang dilakukan Lang Zhen tak bisa disebut pembunuhan."
Selama ini, membunuh adalah urusan makhluk berjiwa.
Tapi…
Apa sebenarnya jiwa itu?
Itu pertanyaan manusia dulu.
Itu juga yang kini dipertanyakan Lang Zhen.
Apakah ia baru saja… membunuh?
Empat lawan satu.
Kini jadi tiga lawan satu.
Lang Zhen menggantikan Gao Han — mengambil alih tanpa diminta, tanpa alasan jelas.