Jakarta, Mei 2014.
"Ngaarrrkkhhhhhh. Ngooooorrkkhhh."
Di sebuah Apartemen murah di daerah Jakarta, seorang pria tampak masih enggan untuk mengusaikan tidurnya meskipun ini sudah pukul 05:00, padahal dia harus sudah sampai di tempat kerjanya satu jam lagi.
Hingga akhirnya, pria tersebut terjatuh dari atas ranjangnya bersama selimutnya karena terlalu sering berpindah-pindah posisi.
Setelah jatuh, dia akhirnya terbangun dan langsung duduk seraya menggaruk-garuk kepalanya.
"Huft," keluhnya. Ia lantas melihat jam. Dan meskipun tahu bahwa waktunya untuk bersiap-siap tidak banyak, dia tetap bersikap santai.
Pria bernama lengkap Melo Darma dan akrab disapa dengan nama panggilan Mel atau Melo tersebut pun kemudian membereskan tempat tidurnya, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Melo hanya membutuhkan waktu 10 menit saja untuk mandi dan berpakaian dengan rapi, jadi sebenarnya satu jam adalah waktu yang lebih dari cukup baginya.
Setelah itu, dia keluar dari Apartemennya sembari memakan roti gandum, dan tak lupa dia juga membawa tas kerjanya dan ponselnya.
Melo pergi ke tempatnya bekerja dengan menggunakan bus Transjakarta, dan dia baru benar-benar sampai ke tempatnya bekerja 20 menit kemudian.
Sebenarnya jarak antara tempat Melo bekerja dengan Apartemen tempatnya tinggal tidaklah jauh, kemacetanlah yang membuat waktu tempuhnya jadi lama, ditambah lagi bus Transjakarta tidak benar-benar membuat Melo sampai di kantornya, dia masih harus berjalan sejauh beberapa puluh meter ke kantornya setelah turun di sebuah halte yang berada tak jauh dari kantornya.
Melo bekerja di sebuah perusahaan media online, dia adalah seorang Jurnalis.
Sesampainya di kantor tempatnya bekerja, Melo disapa oleh beberapa temannya, dan pria itu membalas sapaan-sapaan tersebut dengan ramah sebelum akhirnya dia duduk di kursi kerjanya. Sehari-harinya Melo duduk dengan menghadap ke sebuah komputer, sebuah kegiatan yang selalu membuat kedua matanya terasa lelah, tapi inilah pekerjaannya.
Melo diberi waktu istirahat satu kali, yaitu pada siang hari, dan dia bekerja sampai pukul 7 malam. Biasanya setelah selesai bekerja, dia akan pergi jalan-jalan bersama pacarnya, mereka sudah berpacaran sejak keduanya masih duduk di bangku SMA, namun belakangan hal itu tidak mereka lakukan lagi karena Melo sedang tidak mau bertemu dengan sang kekasih.
Bagaimana tidak, perempuan itu ternyata berselingkuh bahkan sampai hamil. Tentu saja hal itu membuat Melo merasa sangat hancur, dan hal itu juga membuat Melo akhirnya benar-benar hidup sendirian, paling hanya ditemani beberapa temannya di kantor ini.
Orangtua Melo bercerai tahun lalu karena ternyata sang Ayah memiliki wanita simpanan. Setelah perpisahan kedua orangtuanya, Melo memilih tinggal sendirian di Apartemen yang menjadi tempat tinggalnya sekarang, dan dia menghidupi dirinya sendiri dengan cara bekerja di perusahaan media online ini usai dirinya lulus kuliah.
Melo juga memiliki seorang adik yang kini tinggal bersama Ibu mereka, dan sekarang mereka terpisah jauh sebab Ibunya dan adiknya sekarang tinggal di Denpasar, Bali, sementara Ayahnya tinggal di Bekasi.
Melo bukanlah tipe orang yang mudah bergaul, jadi dia hanya memiliki sedikit teman, dan sekarang teman-temannya hanya orang-orang di kantor ini.
Hidupnya yang penuh drama membuat dirinya enggan untuk memperluas pergaulannya karena takut malah akan ada semakin banyak drama di kehidupannya, padahal sebenarnya, justru disaat-saat seperti inilah dia sedang membutuhkan teman, karena dia benar-benar sedang kesepian dan sangat sedih setelah sang pacar mengkhianatinya dengan cara yang cukup menyakitkan.
***
Malam akhirnya tiba, dan jam kerja Melo juga akhirnya usai. Teman-teman Melo yang bekerja di dalam satu ruangan yang sama dengannya juga memiliki jam kerja yang sama dengannya, jadi mereka semua yang berjumlah 5 orang biasanya akan makan malam bersama jika Melo tidak ada jadwal bersama pacarnya.
"Huft, selesai juga akhirnya," ucap Cornelia, satu-satunya perempuan di dalam ruangan ini yang juga menjadi salah satu teman dekat Melo karena mereka bekerja di bidang dan ruangan yang sama.