Suasana sore itu berlangsung seperti biasa. Semua bayang Padhes masih berkerja di meja masing-masing. Lalu tiba-tiba ada satu bayang Padhes yang terlihat heboh sendiri. Dia sedang membaca Jantara.
"Teman-teman ini sangat heboh nih baru aja masuk" hobi sang bayang ini memang sukanya menggibah. Dan jujur Padhes sendiri tidak terlalu suka untuk membaca atau mendengar gibah artis. Tapi karena semua bayang mendekati gadis itu makanya Padhes pun jadi penasaran.
"Lagi membaca apa kalian?" Mereka tidak menyadari kalau Padhes mendekat setelah itu mereka langsung terburu-terburu kembali ke mejanya. Sang Karang kemudian mendekati gadis itu yang sekarang dalam posisi tegang karena takut dimarahi. Lalu dia membaca beriita di komputer yang isinya tentang Brinta Sang Ombak. Dia terkejut sekaligus ikut sedih.
Seketika itu Gandra di tangan Padhes berbunyi. Ada satu pesan yang masuk, kemudian dia baca. Dan melihat isi pesan itu. Pesan itu berbunyi "Aku ingat pantai keemasan". Setelah membaca pesan itu Padhes tau artinya. Lalu dia memacu keretanya.
---