Di laut perasaan Brinta semakin tidak tenang tetapi dia coba berpikir positif mungkin karena dia sedikit mabuk laut. Sudah lama dia tidak pergi ke laut. Dia lebih menyukai pantai dan memandang laut dari garis amannya. Bukan bergerak diatasnya. Dan dia takut suara dalam hatinya menjadi semakin semakin kencang dan membuat Sang Ombak resah.
Sementara Padhes sedang membereskan barang-barang Ara agar dapat lebih mudah kalau Ara mencarinya. Begitulah Padhes selalu menyiapkan segala seseatu.
Sementara Ara sedang bermain-main di haluan,kadang dia bernyanyi, kadang dia menari. Pokoknya tidak bisa diam karena dia baru pertama kali melihat laut dan juga naik kapal. Bahagianya dia bisa melakukan itu semua dan juga paling utama bisa jalan bersama Ayah dan Ibunya.
Ainal ternyata juga mengajak teman-temannya yang lain karena dia juga ga mau cuma jadi pemandu wisata untuk keluarga Padhes. Jadi dia mengajak teman-teman sepermainannya. Di antara teman-temannya itu ada satu. yang memang terkenal menjadi bandar Ratimaya dan kali ini dia membawa itu dan membagikannya ke Ainal dan teman-temannya.
Lalu Ainal memanggil Brinta dan mengajaknya untuk menelan Ratimaya. Awalnya Brinta ragu-ragu tapi suara di kepalanya makin lama makin keras, mungkin dengan meminum ini suaranya akan hilang. Lalu dia ambil dan efeknya langsung terasa dia mulai merasa bahagia dan suara itu pun mendadak hilang.