KOMA - Hidup dan Mati

Margo Budy Santoso
Chapter #1

Malam Itu

*Kreeekkk*

Pintu ruangan Neisius terbuka setengahnya, diikuti oleh langkah kaki yang masuk ke dalam ruangan Neisius. Kaki kecil itu dengan hak setinggi 10 cm melangkah mendekati Neisius secara perlahan.

"Kau bekerja begitu keras hari ini, bukan?"

"Kau bercanda, aku memang seperti ini sedari dulu, sedari aku berada di kantor ini."

Neisius sedang bergegas untuk menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk, sudah hampir 2 bulan belakangan ini ia selalu menunda untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Ya, ya, ya... Aku tau kau Neisius, kau memang seorang pekerja keras." Ucap perempuan itu seperti menggoda Neisius yang tengah fokus dengan pekerjaannya.

Neisius hanya tersenyum kecil, seperti menandakan jika ia sedang tidak ingin diganggu bahkan oleh dengungan nyamuk di malam hari. Perempuan itu tetap berdiri di hadapan Neisius, tubuhnya memberikan isyarat jika ia sedang menunggu respon yang baik dari Neisius.

"Claudy, bisakah aku menyelesaikan pekerjaanku dulu, setelah itu, kita bisa bebas melakukan apa pun."

"Neisius, bisakah kau tidak memanggilku dengan nama 'Claudy'? Panggil aku 'Clade' mengerti?"

"Aku ingin, tetapi nama itu seperti terdengar lebih maskulin dari namaku sendiri, ayolah... Aku berjanji setelah pekerjaanku selesai, aku akan berurusan denganmu."

"Kau memang sudah memiliki urusan denganku Nei, kau lupa?"

"Sejujurnya, aku tidak pernah melupakan janji kenikmatan yang ada di dunia ini... Aku serius."

"Baiklah, jemput aku di rumah setelah kau selesai dengan pekerjaanmu."

Clade berjalan perlahan-lahan menjauhi ruangan Neisius. Sementara Neisius mulai menyusun fokus kembali pada pekerjaannya yang ia tumpuk selama 2 bulan belakangan ini.

Neisius dan Clade sangat dekat, baik di Kantor maupun di luar. Mereka kerap kali berjalan bersama ke Bar selepas pulang dari Kantor untuk melepaskan rasa penat yang ada. Malam ini, Neisius dan Clade juga sudah memiliki janji untuk pergi ke Bar yang telah menjadi langganannya selama 2 bulan belakangan. Namun, siang tadi Neisius harus berhadapan dengan Manager untuk menerima sebuah teguran atas kualitas bekerjanya yang menurun. Neisius mengatakan, jika kualitas bekerjanya menurun karena beban pekerjaan yang ia terima terasa semakin bertambah, namun di dalam hati Neisius berkata jika sebab dari penurunan kualitas bekerjanya adalah kegiatan selepas pulang dari Kantor yang ia lakukan rutin selama 2 bulan belakangan. 

Neisius sempat berpikir, ia dan Clade selalu bersama saat pergi ke Bar, namun Clade bisa menjaga kualitas bekerjanya tanpa ada sedikit pun penurunan. Clade memang baru di dalam Kantor ini, ia baru saja masuk sekitar 3 bulan yang lalu. Hal itu yang membuat Clade saat ini hanya dekat dengan Neisius, selain hanya rentang usia mereka yang tidak berjarak begitu jauh, Clade menyukai Neisius yang bisa dengan mudah untuk dekat terhadap orang-orang baru.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, Neisius berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Ia mulai merasa sangat penat selama seharian ini. Neisius mulai berpikir, jika rasa penat yang luar biasa ini bisa menjadi alasan dia untuk menenggak wine sebanyak 5 kali dari biasanya. Neisius bukanlah seorang pemabuk tadinya, ia baru saja memulai untuk memasuki dunia malam semenjak berkenalan dengan Clade. Dalam sorot mata Neisius, hal ini bukanlah sebuah penyesalan. Ia merasa bahagia dan sedikit berkecil hati terhadap dirinya. 

Lihat selengkapnya