Flash Back
Yesy, ibu dua anak, makin tidak tahan dengan keadaan biduk rumah tangganya dengan Renal, suami pengangguran sehari-harinya hanya tertidur. Padahal segala kebutuhan hidup harus dipenuhi, rentetan tuntutan hidup sepertinya makin membeku, bagai gunung es yang membeku dalam pikiran Renal makin tidak ada pikirannya.
Buat makan saja apa adanya, tentu membuat Kiki, anak lelaki berwajah tampan makin kurus badannya dan juga Luna, adik perempuannya makin tidak karuan wajahnya, sampai seragam sekolahnya bolong dan kusam.Tapi tetap saja semuanya itu tidak membuat hatinya Renal terpanggil, barangkali ada rasa Kasihan dengan keluhan kedua anaknya makin menginjak dewasa. Rasanya Yesy juga makin muak tidak tahan dengan sikap Renal, seakan lupa dengan tugas kewajibannya sebagai seorang suami.
"Ya mau di apain, Lun memang hidup kita kayak gini!." sahut Kiki tenangkan Luna masih jengkel, karena baru saja di ledek, jika seragam sekolah yang di pakainya bolong dan kusam. Cuman terdiam menahan marah Luna perhatikan dua wajah sinis mesem-mesem makin menyindir dua anak gadis, bila di lihat cukup lumayan berada.
"Justru karena hidup kalian berdua miksin! Sampai seragam sekolah kalian berdua saja pada bolong-bolong!." tuding salah satu anak gadis makin menyindir. "Ya makin masuk angin dong" sambung ledek salah satu anak gadis lagi sambil menarik seragam Luna cepat mendorongnya minggir. Dua anak gadis yang cukup berada dan memang beda sekali style berpakainnya itu memang sering menghina dan meledek Kiki dan Luna. Mereka berdua hampir tiap hari selalu menyindir dan sampai juga bikin Luna sedih