Komplotan Tidak Takut Hantu

Mohamad Novianto
Chapter #54

Bab 53 : Murid-murid yang Pingsan di Lorong Bawah Tanah

Kamis pagi, Ari, Wira dan Nara sudah ada di taman. Ari berharap hari ini Lisa menuruti kata-katanya untuk tidak masuk sekolah. Toha baru datang kemudian. Dia menaruh sepedanya dulu di parkir sepeda. Saat Toha baru bergabung dengan yang lain, datang juga Pak Min dengan langkah terburu.

“Ari! Tadi malem saya lihat setan…” Kata Pak Min tiba-tiba begitu ketemu Ari dan teman-temannya.

Ari dan yang lain jadi kaget dan heran memandangi Pak Min.

“Maksud Pak Min?” tanya Nara.

“Iya, tadi malam sekitar jam 11 saya denger suara orang bersiul-siul,”kata Pak Amin,”waktu saya cari-cari, saya lihat ada orang lagi jongkok di depan lab komputer…”

“Orangnya kayak gimana Pak Min?”tanya Ari.

“Saya nggak jelas, soalnya gelap,”jawab Pak Min,”Terus saya deketin… Waktu saya tegur… Eh dia berdiri… Eh dia jadi tinggi banget… sampai seatap… Badannya item… Tangannya panjang… Jarinya panjang…”

“Terus Pak Min gimana?” tanya Toha.

“Ya saya lari aja…”jawab Pak Min.

Ari, Toha, Wira dan Nara saling berpandangan. Mereka jadi ingat bercak hitam yang ada di dinding laboratorium komputer.

“Pak Min, waktu habis beresin lab komputer kemarin, Pak Min kemana?” tanya Nara.

“Ya balik lah ke rumah,” jawab Pak Min,”Saya kan beresin lab sampai sore… sampai jam tigaan…”

“Jadi sampai jam tigaan Pak Min masih ada di lab komputer?” tanya Nara lagi.

“Lha iya lah,” jawab Pak Min,”Itu kan temboknya musti dibongkar, terus dibikin baru lagi, dicat baru lagi…”

Lalu Ari jadi ingat, pagi ini dia harus ketemu Pak Riza. Dia harus memberitahu semua kejadian yang telah terjadi ke Pak Riza. Ari pun meninggalkan teman-temannya menuju ke ruang guru. Tapi saat sampai di ruang guru, Ari melihat sedang terjadi kehebohan di sana. Dari pembicaraan guru-guru, Ari tahu ada guru pria yang sedang memakai toilet guru wanita. Tapi belum sempat Ari mendengar lagi beberapa pembicaraan di sana, Pak Riza sudah mendatanginya.

“Ada apa Ri?” kata Pak Riza. Sepertinya dia sedang mengharapkan kedatangan Ari.

“Ada sesuatu yang harus saya laporkan Pak,” kata Ari. Perhatiannya belum beralih dari kehebohan yang ada di ruang guru.

Pak Riza memperhatikan sebentar situasi di ruangan itu. Lalu dia mengajak Ari mencari tempat sepi. Mereka pun menuju ke parkir sepeda motor. Sampai di tempat parkir, Ari menceritakan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Sebetulnya tadi Ari ingin menanyakan apa yang terjadi di ruang guru. Tapi buru-buru Pak Riza menyuruh Ari bercerita dulu. Ari memberi tahu Pak Riza tentang Lisa, lalu bercak yang ada di dinding laboratorium komputer sampai apa yang dialami Pak Min hingga pagi ini. Pak Riza terlihat berpikir sebentar setelah mendengar kata-kata Ari.

“Tadi ada guru yang bilang, kalau mereka memergoki Pak Anjar sedang pakai toilet guru perempuan,” kata Pak Riza menerangkan kejadian di ruang guru tadi.

“Pak Anjar guru komputer?” tanya Ari memastikan.

Lihat selengkapnya