Setelah mengetahui hal itu, Kardi segera bergegas melepas penat sembari berbagi tawa dengan teman yang sudah ia anggap saudaranya. Kusno, yang sedang santai menyantap ketela rebus—bekal yang ia bawa dari tempat persinggahannya—mendengar gesekan langkah kaki manusia disertai hembusan napas lelah.
"Noo, bantu aku membopong karung ini!" teriak Kardi.
Sedikit tersentak kaget, Kusno segera bangkit dari duduk nyamannya dan mempercepat laju langkahnya sembari membawa sedikit ketela rebusnya.
"Kar, kok ya maksa banget mengangkat karungnya sendiri?"
"Lihatlah besar karungnya, bahkan lebih besar daripada tubuhmu," satir Kusno.
"Weslah, cepat bantu aku. Jangan cerewet kayak orang nyaleg," balas Kardi.