Kondisi dan Syarat Berlaku

Rit Ardit
Chapter #15

14 - Asumsi

"Jadi gimana? Dia into gua kan?"

Tanya barusan membuat seisi ruangan hening. Hanya tiga pasang mata saling lihat-lihatan, menunggu siapa yang ingin duluan menjawab pertanyaan Nathan yang menjadi topik utama hari Jumat malam itu.

Saat itu, Nathan ingin memberi laporan progress hubungan dia dengan Jessica. Insiden di hari Minggu lalu, juga sudah dibahas olehnya.

"Erm.. Than.." Surya mulai membuka mulutnya.

Kepala Nathan menoleh dengan gesit, "Gimana Sur?"

"Kalo dari gua ya.. ini jujur.."

"Ya?"

Surya melihat-lihat ke arah dua temannya yang diam dari tadi. Rian menganggukkan kepalanya. Diikuti dengan Wira.

Surya menghela napasnya panjang. "Gini.. kalo menurut gua.., mungkin yang lain juga setuju, lu tuh ngobrol sama dia kayak kurang 'klik' kalau sejauh ini. Dianya sih bagus banget bisa ngimbangin pembicaraan lu. Tapi, lu kayak cuman ngebahas hari dia gimana, ada kejadian apa, lagi ngapain, ada cerita apa. Kayak bahasnya tuh yang biasa-biasa aja."

"Tapi yang ini nih..." Nathan mengoper kembali gawainya. "Tuh. Gua udah kerjain apa yang lu pada ajarin ke gua."

"Iya Than iya... tapi lu.. cuman tanya doang."

"Bener dong? Kan gua pengen tahu."

"Nah lu liat yang sampe sini..," jari telunjuk Surya mendarat di layar sentuh gawai Nathan. "Cuman berhenti aja gitu? Gak ada follow-up?"

"Perlu di-follow-up gimana lagi emangnya?"

"Tanya lebih detail, digali gitu Than! Lu harusnya kalau serius, maunya lebih KENAL sama dia. Jadi lu harus tahu perasaan dia gimana juga dong?"

"Buat apa? Kayaknya dia bukan tipe yang curhat gitu. Malahan obrolan yang kayak gitu malah jadi gak jelas dong ngobrolnya?"

"Duh. Gimana sih cara jelasinnya. Tanya aja coba sama Rian atau Wira, lu pada setuju gak sama gua?"

Rian menganggukkan kepalanya, "Iya, gua setuju."

"Sama weh," tukas Wira sambil ikut menggoyangkan kepalanya.

Mulut Nathan manyun. Dari wajahnya, teman-temannya yakin, Nathan pasti keheranan kenapa semuanya meragukan apa yang dia lakukan. Sifat terlalu sering berasumsi Nathan kadang menjerumuskan dia ke hal-hal yang bisa merugikan dirinya sendiri. Isi botol minumannya kini dia teguk untuk melegakan pikirannya.

Lihat selengkapnya