Beberapa waktu terakhir, metode KonMari mulai marak di Indonesia, tepatnya setelah penulis favorit saya—Dee Lestari—mengulas buku The Life-Changing Magic of Tidying Up di dalam blog pribadinya. Buku tersebut adalah buku pertama Marie Kondo yang berisi tentang filosofi, konsep, dan cara berbenah yang pasti akan mengubah hidup seseorang. Buku ini kemudian diterjemahkan serta diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka, Yogyakarta. Menurut Dee Lestari, seperti yang tertulis di sampul buku itu, “Bukan sekadar bicara tentang membuang atau menata barang, buku ini bahkan bisa mengubah hidup Anda.”
Perkenalkan, nama saya Khoirun Nikmah. Teman-teman biasa memanggil saya Nikmah atau Niknik, sesuka-suka mereka saja. Ada juga yang memanggil saya Khoir, Irun, atau Irul. Namun, saya lebih suka dipanggil Niknik. Usia saya sekarang 27 tahun, sudah menikah dan memiliki satu putra. Saya mengenal metode KonMari dari suami yang pada waktu itu mendapatkan tugas mempresentasikan isi buku Marie Kondo pada sebuah acara bedah buku di kantornya. Saya pun berkesempatan membaca buku tersebut, terkesima, dan akhirnya mempraktikkan metodenya hingga menerapkan KonMari ini dalam kehidupan saya. That’s changed my life so greatly!
Saya membandingkan KonMari dengan beberapa model decluttering (berbenah) lainnya dan saya merasa bahwa metode ini paling cocok dan lengkap. Sejak saya menerapkan metode KonMari dalam hal berbenah, ternyata efeknya tidak hanya tampak pada fisik rumah yang rapi, tetapi KonMari ini juga mampu mengubah cara pandang, sikap, dan bahkan kehidupan saya.