Konsonan Cinta yang Kehilangan Vokalnya

Muhammad Arief Rahman
Chapter #28

EPILOG

"Anda memiliki jadwal janji makan siang hari ini, Pak."

Aku mengangguk pelan dan segera meraih jas yang tergantung rapi. Sekretarisku membawakan segelas teh hangat lantas menaruhnya di atas meja.

"Terima kasih," ucapku singkat. "Siapa yang mengajakku makan siang kali ini?" tanyaku sambil menyesap nikmat teh hangat.

"Jurgen Stock, beliau adalah pejabat eksekutif Interpol yang baru saja tiba di Bandara Fatmawati pagi tadi. Saya menerima email dari beliau yang menginginkan restoran rekomendasi anda sebagai tempat makan siang dengannya."

"Pejabat itu lagi?" Aku menaikkan sebelah alisku. "Kalau begitu, Resto Huang Seafood yang menjadi pilihanku. Pesankan VIP Room yang letaknya menghadap pantai. Jika memungkinkan, pilih tempat yang berada di bagian kanan restoran."

Sekretarisku segera membuka iPad-nya dan mengurus janji makan siang dengan pejabat eksekutif itu. Gesit sekali tangannya bekerja, tak sampai satu menit tugas yang kuberikan barusan sudah tuntas.

"VIP Room bagian kanan Resto Huang Seafood sudah dipesan, Pak. Menurut hemat saya, anda diharuskan berangkat sekitar sepuluh menit lagi untuk sampai ke sana tepat waktu."

"Tidak. Ada baiknya kalau kita yang menunggu pejabat itu datang. Berangkat sekarang saja."

"Baiklah, Pak. Saya akan turun ke bawah sebentar untuk menyiapkan sopir pribadi anda beserta mobilnya."

"Tak perlu. Bilang padanya untuk pulang lebih awal. Aku mendapat kabar kalau istrinya baru saja melahirkan. Jadi, aku akan mengemudi sendiri."

"Baiklah, Pak. Akan saya beritahu sopir pribadi anda melalui telepon nanti."

"Good."

Kami masuk ke dalam mobil kedinasan dan segera berangkat ke Resto Huang Family. Aku menghela napas tertahan. Sekretarisku yang sibuk dengan buku catatannya berhenti sejenak dan menatapku lamat-lamat.

"Anda baik-baik saja? Restoran itu milik keluarga kekasih anda, kan?"

Lihat selengkapnya