Hari-hari Leta terus berjalan dengan semu. Besok, menjadi hari terakhir bagi dirinya untuk menginjakkan kaki sebagai pelajar di sekolah lamanya itu. Dan hari ini setelah hanya sekolah setengah hari akibat para guru mengadakan rapat mendadak. Leta diantar sopir yang masih menjaga dirinya, mengunjungi sebuah perpustakaan besar kota.
"Bapak kalau sibuk bisa pergi aja dulu Pak. Nanti aku panggil kalau aku udah selesai," ucap Leta sembari keluar dari mobil.
"Nggak apa-apa Non Leta. Saya sekarang cuma ditugaskan untuk nganterin Non Leta ke mana saja kata Tuan. Bapak nunggu di cafe sebelah sana saja ya kalau gitu, nanti kabari saja kalau Non sudah selesai."
Leta yang awalnya mengernyit bingung mendengar perkataan ganjil sopirnya, langsung mengenyahkan pikirannya dan berusaha fokus pada tujuan awalnya.
Gadis itu langsung saja memasuki pintu masuk perpustakaan kemudian menghampiri seorang pustakawan.
"Kak, misi mau nanya rak buku khusus buku sciene sama sejarah di lantai berapa ya?"
"Untuk rak buku sciene ada di lantai 2 dan rak buku sejarah ada di lantai 3 ya."
Setelah mendengar itu Leta bergegas untuk menaiki anak tangga menuju rak buku yang dimaksud. Sebenarnya apa yang dipikirkan Leta saat ini? Maka setibanya di lantai dua, Leta habis-habisan mencari buku sains yang membahas tentang kemungkinan akan kemampuan yang dimilikinya. Yap, Leta berusaha mencari tau tentang asal usul kemampuannya setelah sekian lama bergelut dengan kenyataan.