Konstelasi Rasa

Rain
Chapter #7

7

Hari terakhir untuk memberitahu segala keputusan final Leta pun tiba. Seluruh berkas kepindahannya baru saja terselesaikan dibantu oleh Tante Leta yang juga bekerja di sekolah. Reta memintanya mengurus hal itu dengan cepat. Leta hanya menurut saja ketika ia diberitahukan sendiri bahwa proses kepindahannya sudah siap.

"Leta sayang, ponakan cantik Tante. Seluruh berkas proses kepindahan kamu udah Tante bantu proses. Tapi...Tante boleh nanya sesuatu nggak? Kamu baik-baik aja kan?" Pertanyaan yang sejujurnya membuat Leta muak.

"Aku baik Tante, nggak perlu khawatir aku udah besar jadi nggak perlu syok lagi." Tantenya menatapnya dengan sangsi, namun dia buru-buru mengubah ekspresinya agat tak terlihat kentara.

"Tante cuma mau nasehatin aja Ta. Mama sama Papa kamu selalu sayang kamu kok. Apa pun yang terjadi, ini bukan salah siapa-siapa. Jadi Tante mohon jangan salahkan Mama Papa kamu ya."

Kalimat itu terdengar begitu menyakitkan di telinga Leta. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya yang membesarkannya dengan begitu baik seperti ini? Justru karena alasan ini Leta malah menyalahkan dirinya karena tak cukup baik untuk bisa membuat kedua orang tuanya tetap bersama.

Meski mengetahui dengan pasti takdir macam apa yang akan dialaminya. Leta memilih tak melakukan apa pun dan pasrah menunggu. Sejujurnya Leta hanya takut, jika ia berusaha mengubah takdirnya ia akan menerima akibat lain yang tak pernah bisa ia bayangkan. Ditambah ia bahkan tak tau bagaimana kekuatan ini ia dapatkan.

Terpuruk dengan kenyataan yang belum datang saja sudah cukup melelahkan baginya. Tidak lagi dengan menambahkan bencana lainnya.

Dengan senyuman miris, Leta mengangguk menuruti perkataan Tantenya.

Sejauh ini, Leta sudah menyembunyikan banyak hal dari Rara sahabatnya. Meski berteman selam ini pun, nyatanya ia masih saja tak bisa percaya sepenuhnya pada orang lain. Namun, kali ini sebuah kabar yang akan memutus persahabatan mereka akhirnya datang juga dengan sendirinya.

Dahulu, Leta benar-benar tak pernah berniat memberitahukan keistimewaan yang diterimanya ini pada siapapun. Tapi apalah daya, ketika Rara menjadi satu-satunya orang yang mau berusaha untuknya. Yang mau menerimanya, maka dari situlah Leta bisa menceritakan semuanya. Meskipun akhirnya dirinya sedikit menyesal juga karena Rara sering memintanya untuk melihat takdirnya sendiri.

"Ra, aku mau ngomong sesuatu," ucap Leta pelan.

Lihat selengkapnya