Kontrak Berdarah : Cinta dan Dendam

ageltri sukma massora
Chapter #3

Pernikahan Tanpa Restu

Gaun putih itu menggantung di balik pintu kamar hotel bintang lima. Lembut, mahal, berkilau di bawah lampu gantung kristal — tapi bagi Alea, itu terasa seperti kain kafan yang membungkus kebebasannya.

Ia berdiri di depan cermin besar, jemarinya membelai renda di pinggang. Di belakangnya, seorang penata rias sibuk merapikan lipstik di bibirnya yang pucat.

“Cantik sekali, Nyonya Arsenio,” puji sang penata rias sambil tersenyum canggung.

Alea hanya membalas tatapan itu dengan senyum tipis. Di matanya, kilau kemarahan dan penyerahan diri berbaur seperti racun.

---

Pesta pernikahan itu digelar di aula hotel termewah di pusat kota. Karpet merah terbentang, kamera media berbaris, tamu undangan berdiri berbisik-bisik. Tak satu pun di antara mereka benar-benar peduli pada Alea — yang mereka lihat hanya simbol: CEO Arsenio Corp menikahi seorang gadis biasa.

Alea berdiri di altar, jemari dinginnya tergenggam erat oleh Davin. Di samping mereka, seorang pendeta membacakan janji pernikahan dengan suara bergetar — seolah ia pun tahu ini bukanlah janji suci, melainkan kontrak dengan dosa.

---

Saat pendeta memintanya mengucapkan “Saya bersedia”, Alea menarik napas. Matanya menatap Davin — pria itu berdiri tegap, setelan jas hitamnya sempurna, ekspresinya datar seolah menikah hanyalah rutinitas bisnis.

Di antara tamu, tatapan Ayahnya — Armand Ranitha — menembusnya seperti pisau. Mata itu tak mengucapkan restu. Mata itu menyimpan ketakutan. Mungkin juga penyesalan yang sudah terlambat.

Lihat selengkapnya