Kontrak Dengan Dewa Pengangguran

slya
Chapter #12

Bab 12: Cermin yang Retak

Bayangan Dara—entitas yang muncul dari retakan lemari kontrak lama—bergerak dengan keheningan yang justru lebih mengerikan daripada teriakan. Ia tidak menyerang. Ia hanya berdiri, memandangi Dara dengan sorot mata yang tak memiliki dasar. Seperti kolam gelap tempat semua keputusan ditenggelamkan.

“Siapa... Kamu?” tanya Dara, suaranya gemetar, tubuhnya ditahan Kumo dan Rey.

“Aku?” Bayangan itu memiringkan kepala. “Aku adalah kamu yang memilih menyerah. Aku adalah kamu... yang menginginkan akhir lebih cepat. Yang lelah jadi penengah. Yang ingin semuanya diam.”

Rey mencengkram buku kontrak erat-erat. “Dia bukan makhluk biasa. Dia lahir dari resonansi antara kontrak dan garis simpul. Dia ada karena lo ragu, Dar. Lo mulai ngerasa... lo gak cukup kuat buat ngelawan semua ini.”

Dara menunduk. Ia tak bisa membantah.

Sejak ia tahu dirinya bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar—tentang simpul, kontrak, entitas, dan Nina yang ingin membalik dunia—sejak saat itu, ia mulai goyah. Apakah ia benar-benar cukup? Apakah keputusan yang ia buat selama ini... salah?

Kumo mendesis pelan. “Kalau lo gak melawan pikiran itu sekarang, dia bakal ngambil alih tempat lo... bukan cuma tubuh lo, tapi semua keputusan yang seharusnya lo buat.”

Bayangan itu melangkah lebih dekat. Setiap langkahnya membuat lantai pecah seperti kaca. Tangannya terulur—tidak agresif, hanya mengajak.

“Serahkan semuanya. Kamu lelah, kan?” katanya, suaranya terdengar seperti Dara, tapi sedikit serak dan penuh keputusasaan. “Gak apa-apa, kok. Gue bisa gantikan lo. Semua ini... terlalu berat buat lo.”

Lihat selengkapnya