Kelas 3 SMA identik dengan kesibukan. Entah sibuk belajar untuk ujian kelulusan, entah sibuk mencari perguruan tinggi bagi yg ingin lanjut pendidikan, dan entah sibuk menyiapkan mental bagi yg ingin langsung bekerja. Kecemasan-kecemasan tersebut tentu mempengaruhi kondisi mental para siswa.
Beruntungnya, Gelora memiliki sekolah yg perhatian. Agar para siswa kelas 3 tidak stress menghadapi kecemasan-kecemasan tersebut. Setiap tahun diadakan acara bersama untuk melepas penat sebelum ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi. Dengan harapan bahwa para siswa akan matang dalam memilih pilihan hidup mereka.
Namun, Gelora sama sekali tidak memikirkan hal-hal tersebut. Karena sekali lagi, ia tak peduli. Ia hanya hidup mengikuti arus. Ia akan memilih sesuatu selama hal tersebut tidak menyusahkan, gampang diraih, dan memberi keuntungan pribadi. Sungguh pribadi yg busuk.
Tahun ini sekolah Gelora memilih untuk mengunjungi Museum Dirgantara di Yogyakarta. Adapun motif mengunjungi museum tersebut adalah untuk kepahlawanan. Selain sebagai pelepas penat, pihak sekolah juga secara implisit memberi pesan kepada para siswa. Pahlawan adalah sosok yg rela berkorban, berempati, tidak memikirkan diri sendiri, dan mementingkan keperluan orang banyak. Diharapkan bahwa seluruh siswa kelas 3 akan menjadi pahlawan di lingkungan baru mereka nanti.
"Ughhh." Gumam Gelora jijik. Ia bergeleng kepala sembari menunjukkan ekspresi mual.